Tips Jitu Bagi Pendidik Ala Wahyudi Aksara, Bikin Suasana Belajar Makin Menyenangkan
Jakarta - Guru berperan penting dalam dunia pendidikan. Pahlawan tanpa tanda jasa ini memikul tanggung jawab besar, dalam memberikan pembelajaran ilmu dan karakter kepada generasi penerus bangsa. Menyandang profesi guru tentu bukanlah hal yang mudah. Berbagai tantangan harus siap dihadapi.
Wahyudi atau yang akrab disapa Wahyudi Aksara yang juga seorang guru dedikatif, inovatif, dan inspiratif mengatakan, seorang guru harus bisa menciptakan suasana hangat dan menyenangkan saat proses pembelajaran. Dibutuhkan kemampuan membangun emotional bonding yang kuat antara guru dan peserta didik.
“Emotional bonding yang terbangun akan berpengaruh signifikan kepada siswa dalam menyerap materi pelajaran. Tugas guru tidak hanya terbatas pada mengajarkan materi, tetapi juga membentuk karakter murid melalui pendekatan yang humanis dan penuh empati,” kata pria yang akrab disapa Wahyudi kepada Tim iNews Media Group belum lama ini.
Pegiat literasi, penulis, edukreator, dan pelatih guru muda asal Pontianak, Kalimantan Barat ini memberikan tips jitu bagi para pendidik agar suasana belajar makin menyenangkan, dan materi pelajaran mudah diserap peserta didik. Yuk, langsung disimak:
1. Kompetensi Pedagogik
Content creator pendidikan dengan puluhan ribu followers ini mengatakan, seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru untuk mengelola proses pembelajaran dan interaksi dengan peserta didik. Kompetensi pedagogik bisa diperoleh melalui proses belajar yang terus menerus dan tersistematis, baik sebelum menjadi guru maupun setelah menjadi guru.
“Kompetensi ini penting karena membuat guru mampu memahami potensi peserta didik, mengevaluasi hasil belajar, hingga membantu peserta didik menemukan jati dirinya. Kompetensi pedagogik yang perlu dikuasai guru seperti pengembangan kurikulum, pembelajaran yang mendidik, berkomunikasi,” tutur Juara 2 Lomba Menulis “Cerita Guru Inspiratif” Tingkat Nasional 2022.
2. Menguasai Bahan Ajar
Volunteer di suatu NGO pendidikan ini mengatakan, seorang guru harus menciptakan proses kegiatan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Kunci utama untuk merealisasikan hal tersebut yaitu dengan menguasai materi pembelajaran. Oleh karena itu, guru wajib menguasai materi pembelajaran dan metode-metode belajar yang sesuai dengan kondisi belajar siswa.
Guru mesti menyiapkan dan mempelajari materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Persiapan ini bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum proses belajar mengajar dimulai, sehingga dalam penerapannya bisa maksimal. Dengan menguasai bahan ajar, proses pembelajaran bisa lebih efektif dan meningkatkan efektivitas kegiatan belajar.
3. Belajar Sambil Bermain
Pendidik muda inspiratif kelahiran 1995 dengan segudang prestasi ini menggunakan cara kreatif untuk pembelajaran siswa. Dia memberikan contoh, pada saat pelajaran bahasa Indonesia, tidak mengikuti teks di dalam buku, namun membuat sendiri dengan media yang ada di sekitar. Baginya, alat sederhana juga bisa digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas.
Salah satunya dengan media pesawat kertas. Siswa di-challange membuat mainan yang mudah ditemukan bahannya ini. Setelah itu, para siswa akan melemparkan pesawat kertas dari satu teman ke teman lainnya. Menariknya, di setiap pesawat terdapat informasi penting yang harus disampaikan kepada teman yang menerimanya. Suasana kelas menjadi hidup saat murid bergantian membacakan informasi tersebut. Belajar sambil bermain ini, mampu menarik minat siswa dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Pendekatan inovatif menjadi kunci bagi Wahyudi untuk menghadapi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Guru yang tengah menempuh Profesi Pendidikan Guru (PPG) Prajabatan 2024 ini menuturkan, pendekatan berbasis pengalaman nyata (Experiential Learning) diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan dalam dunia pendidikan.
“Belajar itu harus meaningful, mindful, dan joyful. Dengan tiga prinsip ini, proses belajar mengajar menjadi lebih hidup dan berorientasi pada hasil yang nyata. Misalnya pada pelajaran bahasa Indonesia yang tidak mengikuti teks di dalam buku, namun dibuat sendiri dengan mengikuti tren yang berkembang di kalangan para murid,” ujarnya.
5. Kontrak Belajar
Bagi Wahyudi, murid seperti teman, namun ada batasan tertentu agar murid tetap memberikan rasa hormatnya kepada seorang guru. Adanya batasan tertentu mewujudkan kondisi belajar yang nyaman dan tetap produktif. Pria yang juga suka menulis puisi dan cerpen ini mengungkapkan rahasia bisa erat dan akrab dengan para muridnya.
“Jadi di awal semester biasanya saya dan murid membuat kesepakatan kelas yakni Kontrak Belajar. Dimana menjembatani harapan antara guru dan murid, sehingga ada kesamaan persepsi dan ekspektasi. Hal-hal seperti kesepakatan waktu dan sanksi perlu disepakati bersama agar murid memahami konsekuensi dari setiap tindakan,” ujarnya.
Tips bagi pendidik ala Wahyudi Aksara di atas bakal membuat suasana belajar bagi peserta didik makin menyenangkan. Nah, bertepatan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November, tentu menjadi momen berharga untuk para pendidik, yang telah berdedikasi membangun generasi penerus bangsa.
Opini: Siklus Destruktif: Narkoba, Seks Bebas, dan Kualitas Pemimpin Mantan Pecandu Narkoba
Tahun ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengusung tema “Guru Hebat, Indonesia Kuat”. Peringatan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya inovasi dalam dunia pendidikan, serta inspirasi yang diberikan oleh para guru kepada murid-muridnya. Selamat Hari Guru Nasional!