Shell Bakal Tutup SPBU di Indonesia, Industri Migas Sunset?
JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) menyatakan Shell Indonesia yang dikabarkan bakal menutup seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tidak berdampak buruk bagi industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia.
Ketua Komite Investasi Aspermigas Moshe Rizal mengatakan, kegiatan migas terbagi dalam dua sektor, yakni hulu migas (upstream) dan hilir migas (downstream). Sedangkan, SPBU masuk dalam tahap penyaluran bahan bakar minyak (BBM) setelah melewati fase diproduksi.
Artinya, jika terjadi sesuatu keadaan di bagian distribusi, tidak serta merta mengganggu kinerja hulu. Karena itu, kabar penutupan seluruh operasional pom bensin milik Shell tidak berdampak buruk bagi kinerja sektor migas di dalam negeri.
Bahkan, pasokan BBM nasional pun dipastikan aman lantaran dipasok oleh PT Pertamina (Persero), selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas.
Di sisi market share atau pangsa pasar Shell di Indonesia pun terbilang kecil dibandingkan dengan Pertamina. Tercatat, market share Pertamina lebih dari 90 persen. Sehingga, distribusi BBM tetap terjaga, sekalipun produsen minyak asal Inggris itu minggat dari Indonesia.