Gibran ke Mendikdasmen: Sistem Zonasi Harus Dihilangkan!
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan pesannya kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti agar sistem Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), khususnya jalur zonasi dihilangkan.
Mulanya, Wapres Gibran bercerita tentang pidatonya saat memberikan arahan kepada para Kepala Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu. Hal ini diceritakan Wapres Gibran saat menghadiri Tanwir I Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah di Hotel Aryaduta Hotel Menteng, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/ 2024).
"Mungkin Bapak-Ibu melihat di YouTube pidato saya di depan para-para Kepala Dinas Pendidikan. Jadi kalau kita bicara masalah generasi emas, bicara masalah Indonesia emas, bicara masalah Indonesia emas di tahun 2045, ini kuncinya ada di pendidikan, kuncinya di anak-anak muda," kata Gibran.
Gibran pun mengatakan agar jalur zonasi harus dihilangkan. "Makanya kemarin pada waktu rakor dengan para-para Kepala Dinas Pendidikan, itu saya sampaikan secara tegas ke Pak Menteri Pendidikan, Pak, ini zonasi harus dihilangkan," tegas Gibran.
Pada kesempatan itu, Gibran pun mengatakan pentingnya program coding bagi anak sekolah. "Pak, penting sekali untuk mengajarkan anak-anak kita dari muda, pentingnya coding, pentingnya belajar programming, pentingnya belajar digital marketing, karena sekarang kita tidak boleh ketinggalan dari negara-negara lain."
"Dan ini nanti yang bisa mengikuti itu anak-anak muda, jadi jangan sampai ketinggalan. Kemarin juga kita kedatangan tamu, bosnya Nvidia, itu nanti dia akan berinvestasi di beberapa kota. Salah satunya di Solo, dia buat sekolah AI," ujarnya.
Gibran pun mengatakan bahwa hal ini merupakan kesempatan untuk anak-anak Indonesia berkembang. "Jadi jangan sampai dari pemerintah sudah mendorong, tapi anak-anak mudanya tidak mengikuti."
Dia juga meyakini bahwa Pemuda Muhammadiyah menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045. "Tapi saya yakin ini dari pemuda Muhammadiyah pasti sudah tidak sabar untuk menjadi bagian dari Indonesia Emas 2045," pungkasnya.