Perbandingan Sepak Terjang Meutya Hafid dengan Budi Arie Berantas Judol: 10 Hari vs 1 Tahun Kerja
JAKARTA - Perbandingan sepak terjang Meutya Hafid dan Budi Arie dalam memberantas judi online alias judol tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Sebab, kinerja Meutya dianggap lebih sigap di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) atau yang sebelumnya bernama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dalam 10 hari kinerjanya pasca dilantik sebagai Menteri Komdigi, Meutya Hafid mengklaim jika kementeriannya telah memberantas setidaknya 187 ribu situs judi online. Hal ini merupakan rekor terbanyak sepanjang sejarah untuk memberantas judol dalam rentang waktu 10 hari.
"Kita trennya sebetulnya positif dalam 10 hari sejak beliau dilantik, kita sudah menangani 187 ribu, terbanyak dalam rentang 10 hari sepanjang sejarah. Jadi 10 hari setelah beliau dilantik itu 187 ribu," kata Meutya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Meski begitu, perempuan yang merupakan kader Partai Golkar itu merasa belum cukup. Ia bahkan bertekad akan menambah jumlah anggota tim pengawas di ruang digital agar menutup celah bagi judi online bisa merajalela di Indonesia.
"Kami juga akan menambah anggota pengawas dari ruang digital. Sebelumnya memang masih kurang, jadi akan kita perbanyak sehingga tidak ada celah," kata Meutya Hafid.
"Mudah-mudahan atau paling tidak kita persempit terus celah-celah kepada mereka yang ingin melakukan kejahatan-kejahatan di dunia maya, termasuk judi online," sambung perempuan berusia 46 tahun itu.
Prestasi Kementerian Komdigi di bawah kepemimpinan Meutya Hafid ini lantas membuat nama Menteri Kominfo sebelumnya, Budi Arie turut disorot. Sebab, selama satu tahun masa jabatannya, Budi dianggap kurang sigap dalam memberantas judi online.
Bahkan, Budi Arie diduga terlibat dalam melindungi anak buahnya yang sengaja tidak memberantas semua situs judol karena bayaran tertentu.
Namun hal tersebut segera dibantah oleh Budi Arie. Ia mengklaim bahwa selama satu tahun masa jabatannya, terjadi penurunan transaksi judi online sebesar 43 persen. Selain itu, ada sekitar 2,6 juta situs judi online yang diblokir oleh Kominfo.
"Bukannya kita tidak bisa melakukan sesuai tugas kita, bahkan sejak saya dilantik jadi menteri, judol sudah dua juta lebih konten yang kita takedown," kata Budi Arie pada bulanJuni 2024 lalu.
Terkait dugaan anak buahnya yang kini ditangkap oleh aparat kepolisian karena melindungi situs judi online, Budi Arie mengaku mendukung langkah aparat dalam pemberantasan judol.
Demikian ulasan seputar perbandingan sepak terjang Meutya Hafid dan Budi Arie dalam memberantas judi online.