PDIP Dorong Riset dan Aplikasi Tanaman Herbal untuk Pengobatan Kanker
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendorong pengaplikasian riset tanaman obat-obatan herbal untuk mencegah dan mengatasi tumor serta kanker. Sehingga, Indonesia diharapkan kedepannya bisa lebih berdikari dari segi obat-obatan dan juga kesehatan.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, saat membuka seminar sehari kesehatan kanker Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Binaan Kanker Nusantara (YBKN) di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024).
"Acara ini sejalan arahan ketua dewan pengarah Badan Riset dan Inovasi atau BRIN, Ibu Megawati Soekarnoputri yang ingin Indonesia berdaulat dalam bidang kesehatan," kata Hasto.
"Selalu diingatkan Ibu Mega, politik bukan sekedar urusan pemilu, namun urusan kehidupan, bagaimana kita mengatasi penyakit rakyat dengan mendorong hidup sehat," sambungnya.
Ditekankan Hasto, Megawati juga secara konsisten meminta para peneliti di BRIN untuk mendata plasma nutfah Indonesia. Tujuannya, selain memperkuat data tentang sumber daya asli Indonesia, namun juga agar riset dan aplikasi khasiat darinya bisa dimanfaatkan.
“Termasuk dengan tanaman herbal yang bisa mencegah dan mengobati penyakit kanker,” imbuh Hasto.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyinggung lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan tiga stanza. Menurut Hasto, komitmen PDIP dilatari oleh berbagai amanat yang dimaknai dari lagu kebangsaan tersebut.
Misalnya, Hasto mengutip lirik di stanza kedua yang menyebut “Indonesia tanah muda dan kaya”. Menurut Hasto, suburnya tanah Indonesia itu memungkinkan rakyat Indonesia menanam pohon dengan efek khasiat herbal.
“Subur tanahnya dan jiwanya. Diharapkan yang subur tanahnya, jiwanya, rakyatnya, bukan keluarganya yang subur. Pesan lain, sadarlah hati dan budinya untuk Indonesia Raya. Yang lupa marwah kekuasaan biasanya tak sadar hati dan tak sadar budi. Maka penyuluhan ini sangat penting agar suburnya tanah Indonesia dimanfaatkan untuk menanam tanaman herbal yang berkhasiat mengatasi kanker,” katanya.
Dari lagu Indonesia Raya, lanjut Hasto, ada juga tugas untuk melindungi tumpah darah Indonesia, termasuk dari berbagai macam penyakit sehingga terwujud kesejahteraan umum.
“Memajukan kesejahteraan umum. Bagaimana caranya? Kesejahteraan umum bukan berarti pergi ke Amerika untuk membeli roti seharga Rp 400 ribu. Tapi kesejahteraan dengan pola hidup sehat, jiwa bersih. Itu kesejahteraan umum yang kita perjuangkan,” tukas Hasto.
Hasto mengatakan pihaknya mendoakan bagi para penderita kanker untuk terus berjuang dan membangun spirit untuk sembuh. Dia bercerita pengalamannya mengalami Covid. Baginya, spirit untuk tetap hidup dan sembuh akan sangat banyak membantu proses penyembuhan.
Ia melanjutkan, bahwa DPP PDIP akan segera memerintahkan kepada kadernya yang duduk sebagai kepala daerah maupun di legislatif, untuk aktif terlibat. Yakni dalam kampanye sosialisasi pemanfaatan tanaman herbal untuk mencegah dan mengobati kanker.
“Semoga rakyat Indonesia bisa mencegah dini kanker. Yang sedang menderita, kami beri spirit bahwa bisa disembuhkan dengan kombinasi obat, spirit juang, dan hidup bahagia, sehingga manusia Indonesia sempurna dapat dilakukan,” tandas Hasto.
Penutupan PKKMB di UNIVET Sukoharjo Mendadak jadi Konser, Rektor Siap Dukung Mahasiswa Berbakat
Sementara itu, Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Ribka Tjiptaning, kegiatan seminar ini dilakukan pas deklarasi Forum Kedaulatan Kesehatan. Forum tersebut sudah bergerak mengadvokasi rakyat yang kesulitan ke dokter, atau rakyat yang ke rumah sakit namun tak dilayani dengan baik.
“Ini perwujudan perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Bu Mega selalu bilang menolong orang, jangan melihat latar belakangnya, termasuk perbedaan politik. Siapapun, kalau perlu ditolong, segera ditolong,” kata Ribka.
Dikatakan Ribka, acara seminar ini berawal dari permintaan dari YKAB untuk PDIP terlibat mengampanyekan pengobatan kanker lewat tanaman herbal. PDIP menilai langkah ini penting mengingat berdasar data, 135 per 100 ribu penduduk Indonesia menderita kanker.
“Kita itu nomor 8 se-Asia Tenggara. Menghabiskan anggaran untuk kanker saja itu Rp 3,5 triliun hanya untuk mengatasi kanker. Padahal banyak penyakit harus diatasi. Maka kita mendorong kerja sama yayasan dengan PDIP, agar membantu sembuhnya pasien kanker,” katanya.