Surya Paloh Mengaku Terkejut Tom Lembong Jadi Tersangka, Berharap Bukan Politisasi
Terkini | okezone | Jum'at, 1 November 2024 - 18:00
JAKARTA - Kiai cabul Ahmad Khoirun Nasihin (AKN) Marzuqi diduga memiliki beking yang kuat sehingga Kepolisian Resosrt Pati dan Kepolisian Daerah Jawa Tengah yang lamban menindaklanjuti kasus pelecehan seksual yang dilakukannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi saat berbincang dengan okezone, Selasa (27/1/2009).
Dia mengaku heran dengan sikap Polres Pati dan Polda Jawa Tengah yang tidak menindaklanjuti laporan korban pencabulan Kiai Ahmad.
"Sepertinya yang bersangkutan punya beking yang kuat, sehingga kasus ini lambat sekali penanganannya. Sudah setahun lebih. Kami dengar pesantrennya sering dikunjungi pejabat-pejabat pusat," kata psikolog anak yang kerap disapa Kak Seto ini.
Karena pengusutan kasus ini dibaikan kepolisian, Komnas PA berencana mengadu kepada Kapolri Bambang Hendarso Danuri dalam waktu dekat ini. Komnas meminta agar kepolisian segera mengambl tindakan konrit agar pelaku tidak menambah daftar panjang korbannya.
Sementara itu, untuk penanganan korban yang rata-rata mengalami trauma, Komnas PA akan bekerjasama dengan Departemen Sosial untuk memberikan terapi dan penyembuhan secara psikologis.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi saat berbincang dengan okezone, Selasa (27/1/2009).
Dia mengaku heran dengan sikap Polres Pati dan Polda Jawa Tengah yang tidak menindaklanjuti laporan korban pencabulan Kiai Ahmad.
"Sepertinya yang bersangkutan punya beking yang kuat, sehingga kasus ini lambat sekali penanganannya. Sudah setahun lebih. Kami dengar pesantrennya sering dikunjungi pejabat-pejabat pusat," kata psikolog anak yang kerap disapa Kak Seto ini.
Karena pengusutan kasus ini dibaikan kepolisian, Komnas PA berencana mengadu kepada Kapolri Bambang Hendarso Danuri dalam waktu dekat ini. Komnas meminta agar kepolisian segera mengambl tindakan konrit agar pelaku tidak menambah daftar panjang korbannya.
Sementara itu, untuk penanganan korban yang rata-rata mengalami trauma, Komnas PA akan bekerjasama dengan Departemen Sosial untuk memberikan terapi dan penyembuhan secara psikologis.