Mengenal Kyai Gentayu, Kuda Hitam Kesayangan Pangeran Diponegoro yang Setia Melawan Penjajah Belanda

Mengenal Kyai Gentayu, Kuda Hitam Kesayangan Pangeran Diponegoro yang Setia Melawan Penjajah Belanda

Nasional | okezone | Jum'at, 1 November 2024 - 15:14
share

JAKARTA - Mengenal Kyai Gentayu sebagai hewan kesayangan sekaligus sahabat berperang Pangeran Diponegoro menarik diikuti. Kyai Gentayu diketahui sudah seperti mempunyai hubungan batin dengan Pangeran Diponegoro.

Dikisahkan pada suatu waktu Pangeran Diponegoro yang sedang beristirahat secara tiba-tiba dikepung oleh pasukan Belanda dan tanpa aba-aba, Kyai Gentayu mengamuk dan menyerang pasukan Belanda, sehingga menyebabkan pasukan Belanda meninggal karena terjangan sang kuda.

Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (31/10/2024), Okezone telah merangkum mengenal Kyai Gentayu, sebagai berikut.

Mengenal Kyai Gentayu

Terkenal sebagai pemimpin Perang Jawa yang terjadi pada 1825 - 1830, sosok putra Sri Sultan Hamengkubuwono III ini juga dikenal karena mempunyai kuda yang setia. Raden Mas Ontowiryo yang merupakan nama asli dari Pangeran Diponegoro memelihara seekor kuda setia yang menemani sepanjang perjalanan hidupnya bernama Kyai Gentayu.

Kyai Gentayu menjadi kuda Pangeran Diponegoro yang berwarna hitam dengan putih pada ujung keempat kakinya. Kuda yang dibeli dari pedagang China pemasok keperluan keraton tersebut diberikan kepada Pangeran Diponegoro sebagai hadiah pada saat Pangeran Diponegoro khitanan.

Sosok Kyai Gentayu sebagai kuda kesayangan Pangeran Diponegoro kerap dijumpai dalam lukisan, relief, dan patung-patung yang bertemakan Pangeran Diponegoro. Kyai Gentayu kerap digambarkan dengan kaki depan terangkat sambil menendang ke udara, sementara jubah dan sorban Pangeran Diponegoro terkena angin dan berkibar saat berperang melawan Belanda.

 

Selain itu, cerita heroik Kyai Gentayu sempat dikisahkan dalam pementasan Wayang Kulit Diponegoro dengan lakon Kyai Gentayu Manggala Wira oleh Dalang Catur Kuncoro.

Pertunjukan wayang yang dilaksanakan untuk memperingati milad ke-237 Pangeran Diponegoro tersebut mengisahkan pengorbanan kuda kesayangan Diponegoro yang rela mati untuk tuannya.

Topik Menarik