Demo Upah dan Ciptaker, Massa Buruh Mulai Padati Kawasan Monas

Demo Upah dan Ciptaker, Massa Buruh Mulai Padati Kawasan Monas

Terkini | okezone | Kamis, 24 Oktober 2024 - 10:54
share

JAKARTA - Massa aksi buruh yang terdiri dari para buruh se-Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi (Jabodetabek) mulai berdatangan di sekitaran Monas jelang long march dan aksi demonstrasi di Patung Kuda dan Istana Negara.

Berdasarkan pantauan Okezone, para buruh mulai berdatangan sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Para buruh yang turun dari bus langsung menyiapkan bendera, spanduk, dan seumlah perangkat demonstrasi dan kemudian berbaris untuk bersiap melakukan long march ke arah Patung Kuda dan Istana Negara.

Salah satu peserta aksi mengatakan bahwa sebanyak 5.000 massa ditargetkan untuk melakukan demonstrasi pagi hari ini. Rencananya, long march akan dimulai sekitar pukul 10.45 WIB.

Adapun tuntutan dari para buruh ialah kenaikan upah minimum 2025 naik sebesar 8-10, serta menuntut pencabutan Omnibus Law atau Undang-Undang (UU) Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani.

Sementara itu, polisi bakal melakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi peningkatan jumlah masa buruh se-Jabodetabek. Namun, jika jumlah masih dapat dapat dikondisikan, polisi tidak melakukan rekayasa lalu lintas. 

"Untuk rekayasa lalu lintas bersifat situasional, melihat eskalasi di lapangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis.

 

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya mengerahkan 1.270 personel gabungan guna mengamankan unjuk rasa dari Aliansi Buruh di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan sekitarnya.

"Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat dan aksi buruh di bundaran Patung Kuda Monas, Istana Negara, dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 1270 personel gabungan," kata Susatyo di Jakarta, Kamis.

Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara.

Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mengantisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan.

Sedangkan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lain bersifat situasional. Susatyo menyebut, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.

"Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan akan dialihkan," ujar Susatyo.

 

Susatyo juga mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.

Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.

"Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lain," ucap Susatyo.

Lebih lanjut, Susatyo menyebut personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya. 

"Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya di muka dengan humanis dan profesional," ujarnya.

Topik Menarik