RIDO Ajak Warga Ambil Kuas dan Lukis Kanvas Jakarta Bersama-sama

RIDO Ajak Warga Ambil Kuas dan Lukis Kanvas Jakarta Bersama-sama

Terkini | okezone | Minggu, 6 Oktober 2024 - 22:46
share

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menyatakan bakal mengajak masyarakat turut serta membangun Jakarta menjadi lebih indah. Hal itu dia sampaikan dalam debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). 

Kang Emil membuka debat tersebut dengan pantun. ”Daun salam daun talas, ada kentang ada nanas. Para warga yang jawab salam dengan keras, saya doakan hutangnya lunas,” ucap Ridwan Kamil disambut riuh tepuk tangan dan seruan aamiin. 

Politisi Partai Golkar, yang kerap disapa Kang Emil itu menyebut, tiap masyarakat memiliki hak untuk ikut serta dalam membangun Jakarta. Maka, tak heran jikan Kang Emil tetap akan melibatkan warga Jakarta meski dirinya memiliki latar belakang sebagai seorang arsitek. "Jakarta di masa depan kita ibaratkan lukisan di mana kami calon pemimpin dan Anda warga Jakarta dapat turut serta menggambar dan mewarnai," ujarnya.

Kang Emil mengatakan, dirinya dan calon wakil gubernur Jakarta Suswono mendapatkan lima nasihat dari orang tua masing-masing untuk menjadi seorang pemimpin. Nasihat pertama yakni kekuasaan memiliki sifat sementara.

"Kekuasaan itu hanya sementara sehingga harus rajin, kekuasaan itu adalah ibadah tidak untuk cari nafkah, cari popularitas. Kekuasan harus ada manfaat. Kekuasaan harus adil kepada semua golongan, dan kepemimpinan harus mendahukukan kaum dhuafa," ujarnya.

Tak hanya itu, Kang Emil menyatakan dirinya akan membuat masyarakat Jakarta siap dalam menghadapi persaingan global jika diberikan kepercayaan menjadi pemimpin di Jakarta. Termasuk akan merangkul anak-anak muda.

"Malam ini kita akan berdebat tentang enam hal: sumber daya manusia yang harus siap menghadapi persaingan global menuju Indonesia Emas, tentang Generasi Z—saya juga punya anak Gen Z—InsyaAllah, anak-anak Gen Z yang sedang menonton, kami sebagai orang tua akan mendampingi kalian dalam menghadapi tantangan dan harapan di dunia kerja, serta tentang ekspresi budaya," katanya.

 

Selain itu, Kang Emil juga menyebut, dalam debat perdana ini juga akan memaparkan tentang perlindungan perempuan dan anak, dan disabilitas. "Kemudian juga kita akan debat tentang tranpostasi publik yang harus menyeluruh, harus menjangkau sehingga rasa aman nyaman sebelum pulang ke rumah," kata dia.

Kang Emil juga memastikan akan membangun Jakarta tanpa meninggalkan budaya Betawi. Menurutnya, perlu melindungi kelestarian budaya Jakarta, karena kota ini merupakan simpul dari segala budaya, tapi Betawi sebagai kearifan lokal harus didahulukan dengan Gerakan Membangun Budaya Betawi.

"Kemudian tentang pemerintahan yang responsif-adaptif, bukan hanya pelayanan semata secara teknis, tapi kami ingin membangun rasa percaya dari masyarakat kepada pemerintahan barunya," pungkas Kang Emil.

Terakhir, Suswono sebagai calon wakil gubernur Jakarta menutup paparan Ridwan Kamil dengan pantun “Fatahilah membuka jalan. Dari Jayakarta hingga Batavia. Dengan Bismillah kami mulakan. Mohon RIDO warga Jakarta,” kata Suswono.

Dalam debat perdana ini, beberapa tokoh ikut memberikan dukungan bagi pasangan RIDO, antara lain pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Politisi PAN Surya Utama alias Uya Kuya, Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu. Selain itu tentu saja hadir istri Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil, Atalia Praratya. 

Pasangan RIDO juga mendapatkan panjatan doa dari para pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang didukung serta diusung oleh Koalisi Persatuan tersebut. Dalam beberapa kesempatan di segmen satu debat perdana pilkada Jakarta, para pendukung Ridwan Kamil-Suswono juga menyerukan Cagubnya Tiga Gubernurnya Satu! Seruan itu menggema di arena debat pilkada Jakarta malam ini.

Dalam debat perdana ini, tujuh panelis yang akan mendalami program masing-masing paslon adalah pakar komunikasi politik UIN Jakarta; Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi; Beki Mardani, Peneliti BRIN; Siti Zuhro, dan Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta; Nurliah Nurdin.

Topik Menarik