Panglima TNI Tidak Akan Tarik Pasukan di Nduga Usai Pilot Susi Air Dibebaskan OPM

Panglima TNI Tidak Akan Tarik Pasukan di Nduga Usai Pilot Susi Air Dibebaskan OPM

Nasional | okezone | Kamis, 3 Oktober 2024 - 21:56
share

JAKARTA- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan, situasi keamanan pelaksanaan Pilkada 2024 di wilayah Papua. Menurutnya, setiap wilayah memiliki indikator kerawanannya masing-masing, sehingga strategi operasi yang dilakukanpun beragam.

Demikian diutarakan Jenderal Agus saat mengikuti acara Doa Bersama anak yatim di Silang Monas, Jakarta Pusat. Doa Bersama yang dihadiri oleh Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo tersebut merupakan rangkaian dari HUT TNI ke-79.

"Jadi tidak semua wilayah di Papua itu rawan ya, jadi ada daerah rawan, ada yang sudah aman. Sehingga pelaksanaan operasinyapun di sana berbeda-beda," kata Agus, Rabu (3/10/2024).

Kendati demikian, dia memastikan pihaknya tetap melakukan smart power dengan mengedepankan soft approach dengan cara mengedepankan intelijen dan teritorial di Tanah Papua.

"Tetap kita mengedepankan smart power dalam operasi teritorial yang kita lakukan di sana," tegasnya.

Saat ditanya soal adanya permintaan agar TNI menarik pasukannya dari kawasan Nduga setelah dibebaskannya Pilot Susi Air, Philip Marks Merhtens, Agus tak menanggapi banyak. Dia hanya mengatakan wilayah itu masih aman.

Sekadar diketahui, Kabupaten Nduga kerap disebut zona merah. Sebab di daerah itu sering terjadi gangguan keamanan dari kelompok bersenjata di Papua.

"Sementara masih aman. Belum, belum ada (rencana menarik pasukan). Tapi ya kita harus antisipasi, selalu kita buat antisipasi, tapi sementara (tidak)," tutup Jenderal Kopassus tersebut.

 

Sebelumnya, pilot Susi Air menjadi korban penyanderaan KKB selama 1 tahun 7 bulan. Kapten Philip berhasil dievakuasi oleh tim pembebasan sandera pada tanggal 21 September 2024. Ketika itu, tim kembali dari Kampung Yuguru dan sampai di Mimika melaporkan kepada Kapolres Mimika, bahwa pilot Susi Air sudah bisa dibebaskan

Kapten Philip disandera pada tanggal 7 Februari 2023, oleh anggota KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya. Peristiwa itu terjadi ketika Kapten Philip melakukan penerbangan menuju Distrik Paro, Kabupaten Nduga.

Merespons kejadian tersebut, TNI-Polri menggelar Operasi Paro dengan melibatkan 978 personel dengan rincian 513 TNI dan 465 Polri dengan mengedepankan pendekatan soft approach melalui upaya negosiasi.

Topik Menarik