Prof Dr Amany Lubis Raih Penghargaan Dunia sebagai Pemimpin Inspiratif dan Visioner
Forum Azzahra for Moroccan Women memberikan penghargaan Fatima al-Fihriya kepada Prof Dr Amany Lubis. Penghargaan itu diberikan karena Prof Amany dinilai memberikan dampak positif terhadap kualitas akademisi dan pegiat sosial di tingkat dunia.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2019-2023 ini memperoleh penghargaan internasional atas kiprahnya dalam peningkatan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia. Terutama dalam hal memajukan perempuan dan peningkatan kualitas keluarga di Indonesia.
Penghargaan bergengsi tersebut diterima Prof Amany bersama 4 tokoh perempuan lainnya dari berbagai negara yang diselenggarakan di Gedung Konferensi Kota Fes, Kerajaan Maroko, pada Jumat, 20 Desember 2024.
Forum Azzahra for Moroccan Women dan Asosiasi Pendukung Program Mediterania 21 Tunisia melihat penting upaya mendorong kualitas keluarga dan perempuan Indonesia dan di seluruh dunia.
Forum Azzahra telah menggelar penghargaan sebanyak 5 kali. Pada 20 Desember 2024 ini dilaksanakan yang kelima dan diraih oleh tokoh perempuan dari Bulgaria, Indonesia, Maroko, dan Tunisia.
Prof Amany pada Ramadan 2017 pernah ceramah agama di hadapan Raja Maroko, Yang Mulia Muhammad VI, dan bertugas sebagai visiting profesor di Univeraitas Ibn Tufail, Kenitra, Maroko, pada 2015.
Peran Prof Amany sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga sejak 2016 semakin menegaskan dirinya sebagai sosok visioner yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial.
Aktivitas sosial yang dilakukan Prof. Amany sejalan dengan ajaran Islam secara umum karena memberikan wawasan tentang keadilan, persamaan, kepedulian, dan kesejahteraan bagi umat Islam dan semua bangsa di dunia.
"Khusus tentang keluarga, perempuan, dan anak, Prof. Amany berkontribusi dalam pemenuhan hak dan kewajiban serta tanggung jawab bersama antara tokoh masyarakat dan agama dalam menghadirkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua," kata mantan Dubes RI di Aljazair sekaligus Anggota Komisi Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri MUI Pusat, Sabtu (21/12/2024).
Selain itu, program kerja yang dirancang oleh Prof. Amany di MUI mampu memotivasi anggota masyarakat dari berbagai kalangan untuk ikut berkontribusi dalam upaya memajukan kesejahteraan keluarga.
Rencana Prof. Amany ke depan adalah memajukan pemberdayaan perempuan di semua bidang kehidupan dan perlindungan anak serta peningkatkan kualitas keluarga.
Perlu diketahui, penghargaan Fatima al-Fihriya tahun ini merupakan yang kelima, yakni sejak 2017, 2018, 2019, 2023, dan 2024. Pada 2018 Penghargaan serupa diberikan kepada Tokoh Maroko Fatimah Mesnissi yang bukunya banyak dibaca di Indonesia.
Adapun 4 tokoh perempuan yang mendapat penghargaan pada acara puncak Penyerahan Mahkota Penghargaan dan Piagam serta Gerbang Tembaga Al-Qarawiyyin antara lain:
1. Dr Irina Bokova (Bulgaria): Mantan Sekretaris Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
2. Dr Amany Lubis (Mesir - Indonesia): Sejarawan dan Rektor UIN Jakarta.
3. Dr Naila Shaaban (Tunisia): Rektor Universitas dan Mantan Sekretaris Negara Urusan Wanita dan Keluarga di Tunisia.
4. Ustazah Khanata Bannouna (Maroko): Penulis, Sastrawati serta Pendiri Kehormatan dan Presiden Yayasan Khanata Bennouna untuk Penelitian Ilmiah bagi Pemuda.
Upacara penganugerahan ini dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko Hasrul Azwar, Perwakilan MUI Pusat Syafira Rosa, mahasiswa Indonesia, dan putra-putri serta cucu Prof Amany Lubis.