Kasus Upal di UIN Makassar, Ini Cara Membedakan Uang Asli dan Palsu
JAKARTA - Kepolisian Resort Polres Gowa menetapkan 17 tersangka kasus sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu (upal) di Kampus UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Dari hasil penangkapan pelaku, polisi menyita 98 item barang bukti termasuk upal sebanyak triliunan rupiah. Sebanyak 17 tersangka sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu langsung digiring petugas Satreskrim Polres Gowa.
Dua di antaranya merupakan pegawai bank dan dua lainnya kepala perpustakaan dan staf perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Dari tangan para pelaku, polisi menyita 98 item barang bukti di antaranya mesin yang digunakan untuk mencetak uang palsu dan upal sebanyak triliunan rupiah.
Lalu bagaimana membedakan uang asli dan palsu?
Kepala Bank Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi Wimanda mengungkap, jika uang palsu yang diproduksi oleh sindikat UIN Makassar sangat sulit dibedakan secara kasat mata dengan uang yang asli.
“Pembuatan uang palsu tersebut bahkan menggunakan benang khusus yang menyerupai uang aslinya,” kata Rizki.
Dari hasil pemeriksaan, kata dia, barang bukti uang palsu yang diamankan dari tangan para tersangka sangat mirip dengan uang asli jika dilihat secara kasat mata.
“Meski demikian kualitas uang palsu yang disita polisi ini tidak memiliki pengaman, yang hanya bisa dikeluarkan oleh Bank Indonesia,” pungkasnya.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara uang asli dan palsu:
1. Bahan Kertas
Uang Asli: Terbuat dari bahan kertas khusus (sering disebut kertas serat kapas) yang memiliki tekstur khas, lebih kasar, tetapi kuat dan tahan lama.
Uang Palsu: Biasanya terbuat dari kertas biasa yang lebih tipis, licin, dan mudah sobek.
2. Tekstur Cetakan
Uang Asli: Memiliki cetakan yang timbul di beberapa bagian, seperti pada gambar utama, angka nominal, dan tulisan "Bank Indonesia" (untuk uang Indonesia).
Uang Palsu: Cetakannya rata karena proses pembuatannya tidak menggunakan teknologi cetak canggih.
3. Gambar dan Warna
Uang Asli: Gambar jelas, rapi, dan warnanya tidak mudah pudar. Pada beberapa uang, warna akan berubah saat dilihat dari sudut tertentu.
Uang Palsu: Gambar kurang detail, kabur, atau warnanya tidak sesuai dengan aslinya.
4. Benang Pengaman
Uang Asli: Memiliki benang pengaman yang tertanam dalam kertas dan terlihat sebagian di permukaan. Benang ini akan terlihat jelas saat uang diterawang.
Uang Palsu: Benang pengaman biasanya hanya digambar atau ditempel, sehingga tidak benar-benar tertanam.
5. Watermark (Tanda Air)
Uang Asli: Saat diterawang, akan muncul gambar watermark (biasanya wajah pahlawan nasional) yang tajam dan jelas.
Uang Palsu: Watermark terlihat kabur atau bahkan tidak ada.
6. Kode Mikro
Uang Asli: Terdapat tulisan mikro yang sangat kecil tetapi dapat dibaca menggunakan kaca pembesar.
Uang Palsu: Tulisan mikro biasanya buram atau bahkan tidak ada.
7. Efek UV (Ultra Violet)
Uang Asli: Terdapat elemen tertentu yang akan bercahaya di bawah sinar UV, seperti nomor seri atau logo tertentu.
Uang Palsu: Biasanya tidak memiliki elemen bercahaya atau terlihat tidak seperti uang asli di bawah sinar UV.
8. Fitur Keamanan Tambahan
Pada uang modern, terdapat fitur tambahan seperti:
Optically Variable Ink (OVI): Tinta yang berubah warna saat dilihat dari sudut berbeda.
Rectoverso: Pola gambar di kedua sisi uang yang akan membentuk gambar utuh saat diterawang.
Fitur ini sulit ditiru pada uang palsu.
Cara Memastikan Keaslian Uang:
Dilihat: Perhatikan gambar, warna, dan tanda air.
Diraba: Rasakan tekstur cetakan timbul.
Diterawang: Periksa watermark dan benang pengaman.