Satu Posisi Pekerjaan di Indonesia Ternyata Diperebutkan 20 Pelamar

Satu Posisi Pekerjaan di Indonesia Ternyata Diperebutkan 20 Pelamar

Nasional | okezone | Selasa, 1 Oktober 2024 - 21:48
share

JAKARTA - Di tengah gemuruh kehidupan urban yang tak pernah berhenti, banyak dari kita terjerat dalam siklus monoton yang membosankan. Ditambah lagi dengan Angka-angka mencengangkan menggambarkan realitas pahit: 85 lulusan S1 di Indonesia bersaing untuk satu posisi di antara 20 pelamar.

Terlebih, Gelombang pemutusan hubungan kerja di raksasa teknologi menjadi pengingat pahit bahwa masa depan karier konvensional tak lagi seaman yang dibayangkan.

Kemudian, yang lebih mencemaskan data menunjukkan bahwa 60 individu dari kelas menengah berisiko kehilangan status mereka dalam waktu lima tahun ke depan.

Ketergantungan pada pendapatan aktif menciptakan siklus mematikan, mendorong kita untuk terus berjuang dalam ketidakpastian yang menyesakkan.

Oleh karena itu, Salira bekerjasama dengan BEM Sekolah Bisnis IPB mencari solusi Transformasi Melalui Industri Keuangan yang Bagaikan Permata Tersembunyi.

Menyadari tantangan ini, Perwakilan dari Salira, Intan Syafrini mengatakan seminar yang akan diselenggarakan bersama BEM Sekolah Bisnis IPB bertema “Disruptive Financial Industry” adalah langkah berani dan angin segar menuju kebebasan kondisi kestabilan finansial ditengah-tengah issue yang kurang enak. 

“Acara ini bentuk keresahan kita terkait literasi mengatur keuangan, dengan gerakan untuk membebaskan diri dari belenggu ketidakpastian dan mengeksplorasi potensi yang belum terungkap,” kata Intan dalam keterangan tertulisnya Selasa (1/10/2024).

Intan menuturkan, didalam seminar ini masyarakat bisa mendapatkan edukasi  tentang Manajemen Keuangan yang Cerdas. Apa lagi pasca bangkit dari pandemi 2020 masyarakat mulai sadar bahwa ada satu langkah yang seharusnya kita sudah siapkan yaitu proteksi finansial.

“Pelajari seni merancang anggaran dan proteksi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga menjadi opsi untuk keluar dari belenggu bayangan masyarakat kelas menengah yang turun level,” ucap Intan.

Tak hanya itu, edukasi tentang Pendapatan Pasif bisa didapatkan pada acara Disruptive Financial Industri ini. Seperti contoh menemukan cara membangun aliran pendapatan yang berkelanjutan.

“Tentunya ini memberi masyarakat lebih banyak waktu untuk mengejar hasrat dan impian yang selama ini terabaikan,” ujarnya.

Kemudian, masyarakat akan diberikan pemahaman dalam Strategi Perlindungan Finansial.

“Pahami cara melindungi diri dari risiko tak terduga dalam lingkungan ekonomi yang semakin volatile,” bebernya.

 

Seminar “Disruptive Financial Industry” diyakini bisa memberikan lebih dari sekedar pengetahuan.

Seminar ini adalah peluang emas untuk bergabung dalam Komunitas yang Mendukung untuk menemukan jaringan individu yang sevisi, berbagi pengalaman, dan saling menginspirasi dalam perjalanan menuju kemandirian finansial.

“Menemukan Peluang Bisnis yang Terbukti, mendapatkan akses ke peluang bisnis yang telah terbukti memberikan hasil nyata dan berpotensi menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam acara ini, masyarakat juga bisa mendengar langsung dari para praktisi. “Belajar langsung dari praktisi sukses yang telah berhasil menavigasi rintangan dalam dunia bisnis yang dinamis dan kisah nyata dari Pelaku Bisnis. Serta, mendengarkan kisah-kisah inspiratif dari pembicara yang telah berani mengambil langkah untuk mengejar mimpi mereka,” tutur Intan.

Perlu diketahui, seminar ini akan digelar pada Sabtu, 6 Oktober 2024 pembicara seminar “Disruptive Financial Industry” akan diisi oleh Harris Darwis, pendiri TAKA Craft, kini menapaki jalur industri keuangan yang menjanjikan dengan pendapatan mencapai 2 miliar per tahun. Bersama istrinya, Intan Hadiyanti, mereka akan membagikan perjalanan membangun bisnis berkelanjutan di tengah persaingan yang ketat.

Kemudian Bebe Wahyu, seorang seniman grafis berbakat pemenang AMI Awards dan berkolaborasi dengan pasar internasional seperti Sony Music Germany, Rabbit Hole USA, dan SUG Gallery UK. Bersama istrinya, Intan Syafrini, lulusan Branding Marketing di Shanghai Jianqiao University, akan berbagi bagaimana kreativitas dan kewirausahaan dapat bersinergi untuk menciptakan peluang baru di sektor keuangan.

Salira bersama dengan BEM Sekolah Bisnis IPB mengajak masyarakat untuk bergabung dalam seminar ini demi langkah pertama menuju masa depan yang lebih cerah Daftar di sini: https://forms.gle/eXwd47Djvyj978Aw7
 

Topik Menarik