Blusukan di Kampung Kos-kosan, Respati Ardi Diminta Lebih Perhatian pada Pemberdayaan IRT

Blusukan di Kampung Kos-kosan, Respati Ardi Diminta Lebih Perhatian pada Pemberdayaan IRT

Nasional | badung.inews.id | Selasa, 1 Oktober 2024 - 22:30
share

SOLO, iNewsbadung.id - Blusukan di kampung kos-kosan di Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Surakarta, Minggu (29/9/2024), Respati Ardi dapat masukan agar lebih perhatian pada pemberdayaan Ibu Rumah Tangga (IRT). 

Masukan ini disampaikan warga saat Respati Ardi blusukan di kampung kos-kosan milik keluarga besar Mbah Juremi di Banyunyar RT 01/RW 10, Banjarsari, Surakarta. 

Ketua RT 01 Banyunyar, Asih Sumarni menyebutkan jika kos kosan keluarga besar Mbah Juremi memang dibuat  kos-kosan kecil-kecil untuk keluarga dengan satu atau dua anak. 

Di kampung kos-kosan berjumlah 40-an tempat kos ini, Respati Ardi tidak hanya  memperkenalkan diri, tetapi juga meminta doa restu warga, sehingga diharapkan dapat menyerap aspirasi dan masukan warga. 

Saat blusukan, Ketua HIPMI ini bertemu salah seorang IRT bernama Dinar, yang sehari-hari bekerja di rumah sebagai penjahit dari usaha konveksi. 

"Setor jahitan di mana?,” tanya Respati kepada Dinar. 

 

“Belum dapat, baru cari. Baru sepi ke mana-mana saya sudah berusaha mencari informasi,” jawab Dinar.

Dinar berharap, jika Respati Ardi menjadi walikota Surakarta, akan banyak dibuka lowongan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga.

“Semakin luas lapangan pekerjaan, bagi ibu-ibu rumah tangga seperti saya,” balas Dinar sambil tersenyum malu-malu. 

Respati Ardi juga sempat berbincang dengan Eko, warga setempat yang istrinya sedang hamil delapan bulan dan akan melahirkan Bulan November mendatang.

Respati bersyukur karena untuk kontrol dan kelahiran Nila, isteri Eko, sudah menggunakan BPJS. 

“Alhamdulillah sudah ter-cover BPJS, semoga lancar dan bayinya sehat, sholeh, sholehah, selamat menjadi bapak ya mas,” ujar Respati sambil menepuk bahu Eko.

 

Tidak hanya menemui Eko, Respati Ardi juga menuju tempat kegiatan warga, yakni penjualan sayur murah, di mana saat berada di tempat ini Respati diajak berfoto sejumlah ibu-ibu saat menanti antrian.

Antrian pembelian tebus sayur murah seharga Rp2.000 ini berjalan tertib dan rapi, di mana disebutkan Sandy, salah seorang anggota Panwas Banjarsari, tidak melanggar aturan kampanye.

“Intinya pembagian bagi-bagi uang, bagi-bagi sembako tidak boleh. Tetapi untuk tebus murah diperbolehkan dengan catatan harga sewajarnya,” urai  Sandy di sela-sela mengawasi antrian warga. 

Semoga tulisan tentang Blusukan di Kampung Kos-kosan, Respati Ardi Diminta Lebih Perhatian pada Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga, dapat bermanfaat bagi para pembaca, jangan lupa share dan nantikan selalu tulisan lain hanya di iNewsbadung.id. ***

Topik Menarik