Hizbullah Tembakkan Roket Sejauh 150 Km, Siap Lawan Serangan Darat Israel

Hizbullah Tembakkan Roket Sejauh 150 Km, Siap Lawan Serangan Darat Israel

Global | okezone | Selasa, 1 Oktober 2024 - 11:40
share

BEIRUT Hizbullah menyatakan siap menghadapi serangan darat Israel ke target-target Hizbullah di Lebanon. Wakil Pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengatakan pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat.

Dalam pidato publik pertamanya pada Senin (30/9/2024) sejak kematian Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Qassem mengatakan Hizbullah terus menembakkan roket sejauh 150 km (93 mil) ke wilayah Israel.

"Kami akan menghadapi kemungkinan apa pun dan kami siap jika Israel memutuskan untuk masuk melalui darat dan pasukan perlawanan siap untuk pertempuran darat," katanya.

Dia menegaskan Israel tidak akan mencapai tujuannya. "Kami tahu bahwa pertempuran itu mungkin akan berlangsung lama. Kami akan menang seperti kami menang dalam pembebasan tahun 2006," katanya, mengacu pada konflik besar terakhir antara kedua musuh bebuyutan itu.

Invasi darat Israel ke Lebanon ini menyusul ledakan mematikan pager Hizbullah yang dipasangi bom, serangan udara selama dua minggu, dan pembunuhan Nasrallah pada Jumat (27/9/2024), yang memberikan pukulan terberat bagi kelompok tersebut dalam beberapa dekade.

Menurut pemerintah Lebanon, serangan udara intensif tersebut telah menewaskan beberapa komandan Hizbullah tetapi juga menewaskan sekitar 1.000 warga sipil dan memaksa satu juta orang meninggalkan rumah mereka.

 

Dalam semalam, serangan menghantam pinggiran selatan Beirut. Seorang reporter Reuters menyaksikan kilatan cahaya dan serangkaian ledakan keras sekitar satu jam setelah militer Israel memperingatkan penduduk untuk mengungsi dari daerah dekat gedung yang katanya menampung infrastruktur Hizbullah di selatan ibu kota Lebanon.

Kementerian kesehatan Lebanon pada Selasa (1/10/2024) pagi, mengatakan dalam 24 jam terakhir, sedikitnya 95 orang tewas dan 172 orang terluka dalam serangan Israel di wilayah selatan Lebanon, Lembah Bekaa timur, dan Beirut.

Seorang sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Reuters, pada Senin (30/9/2024) malam, pasukan Lebanon mundur sekitar lima kilometer (3 mil) dari posisi di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dengan Israel. Seorang juru bicara militer Lebanon tidak mengonfirmasi atau membantah gerakan itu.

Militer Lebanon secara historis selalu berada di pinggir konflik besar dengan Israel, dan pada tahun terakhir permusuhan tidak pernah menembaki militer Israel.

Topik Menarik