Tips Dokter Tirta untuk Pemula Belum Pernah Olahraga tapi Mau Ikut Tren Lari

Tips Dokter Tirta untuk Pemula Belum Pernah Olahraga tapi Mau Ikut Tren Lari

Berita Utama | okezone | Sabtu, 28 September 2024 - 14:00
share

Belakangan ini tren olahraga lari digandrungi banyak masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar. Kebiasaan lari ini mulai digandrungi masyarakat perkotaan sejak pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.

Olahraga lari juga dipilih banyak orang karena lebih mudah dibandingkan aktivitas lainnya. Mengingat hanya membutuhkan sepatu yang nyaman dan dapat dilakukan seorang diri maupun berkelompok.

Tren olahraga lari juga semakin meningkat belakangan ini karena keseruan yang dibagikan melalui media sosial. Bahkan, mereka yang sebelumnya tak pernah berolahraga, nekat mengikuti tren ini.

Padahal, ini sangat berbahaya untuk dilakukan karena jantung belum terbiasa untuk bekerja keras. Hal tersebut dapat menyebabkan serangan jantung mendadak dan bisa menyebabkan kematian.

"Runner pemula itu tergantung, dia ada basic olahraga dulu apa enggak. Kalau dia ternyata basicnya ada tenis, crossfit, atau olahraga konsisten lainnya misalkan nge-gym, namun gak (pernah) lari sebenernya langsung lari nggak apa-apa, karena dia sudah terbangun kebiasaan konsistensi otot dan jantungnya," kata dokter Tirta saat ditemui di Jakarta.

Hal ini akan berbeda bagi pelari pemula yang tidak memiliki olahraga rutin sebelumnya. Oleh sebab itu, dokter Tirta menyarankan untuk mulai membangun kebiasaan olahraga sebelum melakukan aktivitas lari.

"Pemula di sini adalah dia nggak pernah olahraga sama sekali. Maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dia membangun kebiasaan olahraga. Olahraga yang dipilih juga harus menyesuaikan berat badan. Kalau belum pernah olahraga dan obesitas, disarankan tidak langsung lari. Risiko cedera lututnya besar," ungkapnya.

Bagi penderita obesitas, pria yang kerap disapa Cipeng itu menyarankan untuk lebih dulu menurunkan berat badannya ke angka yang ideal. Olahraga dimulai dengan tidak terlalu berat, seperti angka beban dan rutin jalan kaki minimal 6.000 langkah setiap hari.

"Dia harus fokus dulu menurunkan berat badan sampai turun di overweight, baru dia boleh lari, pelan-pelan. Kalau dia kategori obesitas, langsung lari itu akan berbahaya buat lutut, dengan catatan, dia tidak ada riwayat olahraga sebelumnya," ucapnya.

Topik Menarik