Gerakan Dedolarisasi tapi Mengapa Dolar AS Masih Jadi Patokan Mata Uang Dunia? Ini Jawabannya

Gerakan Dedolarisasi tapi Mengapa Dolar AS Masih Jadi Patokan Mata Uang Dunia? Ini Jawabannya

Terkini | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 18:24
share

JAKARTA - Gerakan dedolarisasi terus terjadi. Dedolarisasi ini merupakan upaya pemerintah atau bank sentral untuk menurunkan ketergantungan terhadap dolar AS.

Mengurangi ketergantungan dolar AS juga sudah dilakukan Indonesia melalui kebijakan Bank Indonesia (BI). BI melakukan kerja sama dengan berbagai bank sentral lainnya untuk menggunakan mata uang lokal untuk bertransaksi, sehingga tidak lagi menggunakan dolar AS.

Meski demikian, dolar AS masih menjadi patokan mata uang dunia yang menjadi alat tukar terkuat dalam perdagangan internasional. Lalu apa alasannya?

Aasan kenapa dolar AS jadi patokan mata uang dunia berdasarkan dari sejarahnya yakni terjadi saat dolar ASpertama kali dicetak pada tahun 1914.

Pencetakan dolar AS diperkenalkan setahun setelah Federal Reserve atau The Fed didirikan sebagai bank sentral negara. Bank ini secara sah berdiri berdasarkan Undang-Undang Federal Reverse tahun 1913.

Federal Reserve pertama kali mengeluarkan mata uang dengan pecahan USD10. Pada pecahan uang tersebut terdapat potret Andrew Jackson. Tiga dekade berlalu, dolar AS resmi menjadi mata uang dunia.

Melasir The Balance Money, dolar AS menjadi patokan mata uang dunia tahun 1944 berdasarkan perjanjian Bretton Woods. Dalam perjanjian tersebut negara-negara di dunia mendapat izin untuk mematok nilai tukar mereka dengan dolar AS.

Sebelumnya, negara-negara di dunia menggunakan emas sebagai simpanan negara. Perintah negara mereka berjanji akan menebus mata uang mereka dengan emas. Amerika Serikat menjadi negara pemegang cadangan emas terbesar saat itu.

Negara-negara di dunia kemudian bertemu di Bretton Woods, New Hampshire, untuk mematok nilai tukar semua mata uang terhadap dolar AS, sehingga mata uang mereka mendapat kekuatan dari dolar AS.

Topik Menarik