Buruh Tani Demo di Jakarta, Minta Prabowo-Gibran Wujudkan Reforma Agraria

Buruh Tani Demo di Jakarta, Minta Prabowo-Gibran Wujudkan Reforma Agraria

Nasional | okezone | Selasa, 24 September 2024 - 12:28
share

JAKARTA - Ratusan buruh tani berunjuk rasa memperingati Hari Tani Nasional ke-64 di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024). Mereka mendesak agar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mewujudkan reforma agraria agar petani sejahtera, rakyat tak digusur dengan dalih proyek strategis, dan kedaulatan pangan terwujud.

Massa buruh tani menilai reforma agraria yang dijalankan pemerintah selama ini palsu karena masyarakat khususnya petani makin sengsara dan sulit mendapatkan keadilan. Padahal salah satu tujuan reforma agraria adalah mengentaskan kemiskinan.

"Tanah-tanah sudah ditanami untuk tanaman pangan, tetapi reforma agraria yang dilaksanakan reforma agraria palsu, reforma agraria dimanipulasi sehingga padi harus diimpor sampai hari ini dan jumlahnya semakin meningkat. Agar pemerintahan berikutnya, Prabowo-Gibran menjalankan reforma agraria sebagai mandat," kata Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih dalam orasinya.

Menurutnya, dalam 10 tahun terakhir reforma agraria tak dilaksanakan semestinya sehingga kemiskinan makin kentara, khususnya di kalangan petani. Buruh tani sulit mendapatkan tanah garapan dan kehidupan di desa semakin sulit. Henry mengatakan petani ingin reforma agraria dijalankan dengan sesungguhnya demi kedaulatan pangan.

"Untuk melakukan reforma agraria, untuk melakukan keadulatan pangan Indonesia, untuk mengentaskan kemiskinan, lapangan pekerjaan Indonesia, ternyata itu tidak terjadi. Kita semakin tak punya tanah, tanah kita semakin sempit, 10 tahun terakhir ini lebih dari 1,5 juta hektare sawah pertanian hilang, jumlah petani yang tak punya tanah semakin bertambah, sebaliknya perusahaan besar semakin mengusai tanah jutaan hektar," tuturnya.

Sekretaris Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Agus Ruli Ardiansyah mengatakan bahwa dalam 10 tahun terakhir reforma agraria dimanipulasi atas nama pembangunan dan proyek strategis nasional yang dalam praktiknya banyak menggusur masrakyat. Padahal, petani harus punya tanah mandat konstitusi.

"Kalau pemerintah tak menjalankan reforma agraria, tak memberikan redistribusi memberikan tanah pada rakyat, justru mempermudah pemberian izin konsesi pada perusahaan besar, kita harus ingatkan itu," paparnya.

 

"Masak utuk perusahaan, untuk membangun IKN perusahaan investasi diberikan izin sampai 190 tahun, sementara petani tanahnya tak ada, yang sudah digarap digusur," kata Agus.

Dalam aksinya, para buruh tani turut membawa traktor, gabah hingga berbagai hasil pertanian. Selain berorasi, mereka juga membawa poster menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah.

Polda Metro Jaya mengerah 4.294 personel gabungan mengamankan demo Hari Tani Nasional di sejumlah titik di Jakarta hari ini. 

"Pengerahan personel gabungan sebanyak 4.294. Dengan rincian 3.517 area DPR/MPR Senayan, Monas 497 personel dan Kementerian ATR/BPN 280 personel," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
 

Topik Menarik