Kementerian Kesehatan Gaza Merilis Dokumen Setebal 649 Halaman Berisi Nama Warga Palestina yang Dibunuh Israel

Kementerian Kesehatan Gaza Merilis Dokumen Setebal 649 Halaman Berisi Nama Warga Palestina yang Dibunuh Israel

Global | okezone | Jum'at, 20 September 2024 - 08:37
share

GAZA - Kementerian Kesehatan Gaza merilis dokumen setebal 649 halaman yang merinci nama, usia, jenis kelamin, dan nomor identitas setiap warga Palestina yang dibunuh oleh Israel di daerah kantong tersebut selama 11 bulan terakhir. Dokumen tersebut berisi rincian 34.000 warga Palestina dari sekitar 42.206 yang terbunuh sejak dimulainya perang Israel pada tanggal 7 Oktober hingga 31 Agustus 2023.

14 halaman pertama dokumen tersebut menampilkan nama-nama bayi di bawah usia satu tahun, sedangkan 11 halaman terakhir berisi nama-nama orang berusia 77 hingga 101 tahun. Semuanya lahir sebelum Negara Israel didirikan.

Kementerian tersebut juga mengklarifikasi bahwa 60 persen dari mereka yang tewas dalam perang Gaza yang kini berjumlah 41.226 warga Palestina, adalah wanita, anak-anak, dan orang tua, sementara sebagian besar sisanya kemungkinan besar adalah pria sipil yang tidak bersenjata.

Rincian statistik menyatakan bahwa 11.355 anak telah tewas sejauh ini, yang setara dengan sepertiga dari jumlah korban tewas.

Dilaporkan juga bahwa 13.737 pria telah tewas, sekitar 40 persen dari total korban tewas, sebagian besar berusia antara 18-30 tahun.

Hanya 15 rumah sakit di Gaza yang beroperasi sebagian, sedangkan 23 lainnya tidak berfungsi sama sekali karena pemboman Israel, sementara sedikitnya 130 ambulans juga telah rusak sejak dimulainya perang.

Kementerian tersebut mengatakan telah mencatat nama dan identitas 67.433 orang yang terluka dalam serangan Israel, meskipun jumlah sebenarnya orang yang terluka, seperti halnya jumlah korban tewas diperkirakan jauh lebih tinggi.

Oktober adalah bulan paling mematikan bagi anak-anak dan wanita Palestina menurut kementerian, sementara bulan dari Maret hingga Agustus adalah yang paling mematikan bagi pria.

 

Perang Israel di Gaza telah meratakan seluruh lingkungan dan menjerumuskan Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam, di mana penyakit dan kelaparan merajalela.

Pengeboman Israel tidak meninggalkan bagian mana pun di Gaza yang tidak tersentuh, dengan warga Palestina menjadi sasaran di tempat penampungan PBB, sekolah, dan rumah sakit.

Pada 15 Oktober 2023, kementerian kesehatan Palestina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa 47 keluarga, yang terdiri dari lebih dari 500 warga sipil, telah dihapus dari catatan sipil berdasarkan laporan rumah sakit di Gaza.

"Ada alasan kuat untuk percaya bahwa jumlahnya sebenarnya bisa lebih tinggi," terang Agnès Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, kepada Time.

Topik Menarik