Kebakaran Los Angeles, LAFD Dituduh Tak Becus karena Fokus pada DEI dan LGBTQ 

Kebakaran Los Angeles, LAFD Dituduh Tak Becus karena Fokus pada DEI dan LGBTQ 

Global | okezone | Rabu, 15 Januari 2025 - 08:28
share

 

JAKARTA - Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles (LAFD) mendapat sorotan dan kritik keras menyusul kebakaran hutan hebat yang menghancurkan puluhan ribu hektar wilayah county kaya Amerika Serikat (AS), termasuk lingkungan elitnya. 

Fokus LGBTQ dan DEI

Sorotan ini terutama terkait fokus departemen tersebut pada kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan Inklusivitas (AS), seperti mengutamakan perekrutan petugas pemadam kebakaran berdasarkan orientasi seksual, dan warna kulit, dan promosi LGBTQ+, alih alih bersasarkan kemampuan. Salah satu yang paling disorot adalah kepemimpinan dari Kepala Departemen Kristin Crowley, yang diketahui sebagai seorang lesbian. 

Warga AS, terutama dari kalangan konservatif menduga bahwa pemilihan Crowley untuk memimpin departemen tersebut dikarenakan orientasi seksualnya dan dorongan untuk mempromosikan DEI dan LBGTQ+. Dugaan tersebut santer disuarakan melalui media sosial, terutama X, bersama dengan ungkapan kemarahan. 

"Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles lebih fokus pada inisiatif LGBTQ daripada mengisi ulang reservoir air, " kata seorang netizen di X. 

 
Posting lain juga menyalahkan Wali Kota Los Angeles Karen Bass, yang juga dianggap tak becus dalam mengatur pemerintaha kota yang menyebabkan bencana ini terjadi. 
 

Jejak Karier Kristin Crowley

Dilansir Newsweek, Crowley adalah wanita pertama dan LGBTQ+ pertama yang menjabat sebagai kepala Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles. Ia menikah dengan pensiunan petugas pemadam kebakaran Hollyn Bullock.

Crowley dicalonkan setelah mantan Kepala Pemadam Kebakaran Ralph Terrazas mengundurkan diri di tengah meningkatnya pengawasan karena tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan perilaku seksis dan rasis di dalam Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles.

Wali Kota Los Angeles saat itu Eric Garcetti mengatakan bahwa pencalonan Crowley untuk jabatan tersebut bukan karena jenis kelaminnya, melainkan karena kemampuan dan keterampilannya dalam menghadapi tantangan keselamatan publik.

Ketika ia dinominasikan untuk jabatannya pada tahun 2022, Crowley telah bekerja di pemadam kebakaran selama 22 tahun, sebagai pemadam kebakaran, paramedis, teknisi, inspektur pemadam kebakaran, kapten, kepala batalion, asisten kepala, marshal pemadam kebakaran, dan wakil kepala. Ia menjadi marshal pemadam kebakaran wanita pertama di Los Angeles pada 2016. Ketika ia mengikuti ujian pemadam kebakaran pada akhir 1990-an, ia berada di peringkat 50 teratas dari 16.000 pelamar.

Saat dicalonkan, Crowley menekankan bahwa Departemen yang dipimpinnya akan berkomitmen pada DEI. 

"Sebagai kepala pemadam kebakaran, jika dilantik, saya berjanji akan mengambil pendekatan yang strategis dan seimbang untuk memastikan kami memenuhi kebutuhan masyarakat yang kami layani. Kami akan memfokuskan upaya kami untuk meningkatkan efektivitas operasional, meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan petugas pemadam kebakaran, dan berkomitmen penuh untuk membina budaya yang beragam, setara, dan inklusif di LAFD," ujarnya saat itu. 

 

Kebijakan DEI

Kebijakan DEI atau keberagaman, kesetaraan, dan inklusivitas tengah menjadi perdebatan sengit di AS. Sekilas kebjakan ini terlihat baik karena memberi kesempatan bagi orang-oeang minoritas untuk mendapat kesempatan yang sama, namun pada praktinya, kebijakan ini dianggap memberi efek negatif, bahkan merugikan, terutama bagi warga kulit putih. 

DEI dianggap mendorong perekrutan dengan pertimbangan warna kulit, ras, dan orientasi seksual alih-alih kemampuan dan kompetensi. 

Pada departemen penting seperti pemadam kebakaran, ini bisa berakibat fatal karena kemampuan personel bisa jadi tidak maksimal untuk mengatasi situasi darurat dan berbahaya. 

Korban Tewas Bertambah

Jumlah korban tewas akibat kebakaran Los Angeles pada Selasa, (14/1/2025) meningjatvmenjadi 25 orang, menurut kantor pemeriksa medis Las Angeles.Diperkirakan lebih dari 12.000 bangunan rusak atau hancur dengan kerugian mencapai setidaknya ouluhan miliar dolar. 

Setidaknya 8.500 petugas pemadam kebakaran masih berjuang mengendalikan api yang diperparah oleh hembusan angin kencang di wilayah Los Angeles. 
 

Topik Menarik