Wamenkes: Indonesia Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

Wamenkes: Indonesia Kekurangan 120 Ribu Dokter Umum

Nasional | okezone | Selasa, 17 September 2024 - 16:34
share

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum. Pasalnya, dokter umum merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan.

“Sebenarnya yang paling ada di garda terdepan bukan soal dokter spesialis tapi dokter umumnya. Dokter umumnya saat ini jumlah dokter umum yang ada di Indonesia itu sekitar 150 ribu orang. Kita masih kekurangan 120 ribu orang lagi,” ujar Dante dalam dialog FMB9, Selasa (17/9/2024).  

Dante mengungkapkan bahwa rasio yang diharapkan akan dicapai berdasarkan World Health Organization (WHO) adalah satu dokter untuk 1000 penduduk. “Tadi sudah disampaikan bahwa rasionya adalah 0,47 per 1000 penduduk. Nah, 120 ribu ini harus terpenuhi secepat mungkin.”

“Sedangkan pendidikan dokter umum yang diproduksi oleh institusi pendidikan fakultas kedokteran di Indonesia 1 tahun hanya menghasilkan 12.000 orang. Jadi, kalau kita tidak melakukan apa-apa kebutuhan ini baru akan tercapai 10 tahun yang akan datang,” kata Dante.

 

Dante pun mengatakan agar memenuhi kebutuhan kuota dokter adalah pertama membuka kuota sebesar-besarnya untuk pendidikan dokter umum. “Kemudian yang kedua sehingga jumlah penerimaan lebih banyak kemudian membuka fakultas kedokteran baru dengan menggunakan sistem akademik survei.”

“Terus yang ketiga adalah memberikan beasiswa kepada putra-putra terbaik di daerah untuk bisa melanjutkan pendidikan dokter di tempat-tempat yang ada pendidikan dokter dengan syarat dia harus kembali lagi, itu untuk dokter umum,” pungkasnya. 

59 Persen Dokter Spesialis Terkonsentrasi di Jawa

Dante menyebut, 59 dokter spesialis hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sehingga, pemerintah membuka keran beasiswa untuk dokter umum yang ingin melanjutkan pendidikan dokter spesialis.  “59 dokter spesialis masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sehingga kita melakukan kegiatan untuk memberikan beasiswa juga dengan sistem afirmasi kepada dokter-dokter terbaik di daerah,” ujar Dante. 

Dante mengungkapkan, beasiswa yang diberikan menggunakan skema Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan bantuan Kemenkes. Namun dengan syarat harus kembali ke daerahnya untuk mengabdi dan bekerja sebagai dokter spesialis.

“Beasiswa dengan menggunakan skema LPDP dan bantuan beasiswa Kementerian Kesehatan 1 tahun sekitar 3000 beasiswa yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dengan LPDP untuk memberikan biaya hidup kepada dokter umum yang ingin melanjutkan dokter spesialis dengan syarat harus kembali lagi ke daerahnya untuk mengabdi dan bekerja sebagai dokter spesialis,” paparnya.

Dante menegaskan bahwa yang paling ada di garda terdepan bukan soal dokter spesialis tapi dokter umumnya. “Dokter umumnya saat ini jumlah dokter umum yang ada di Indonesia itu sekitar 150 ribu orang. Kita masih kekurangan 120 ribu orang lagi.”

Dante mengungkapkan bahwa rasio yang diharapkan akan dicapai berdasarkan World Health Organization (WHO) adalah satu dokter untuk 1000 penduduk. “Tadi sudah disampaikan bahwa rasionya adalah 0,47 per 1000 penduduk. Nah, 120 ribu ini harus terpenuhi secepat mungkin.”

“Sedangkan pendidikan dokter umum yang diproduksi oleh institusi pendidikan fakultas kedokteran di Indonesia 1 tahun hanya menghasilkan 12.000 orang. Jadi, kalau kita tidak melakukan apa-apa kebutuhan ini baru akan tercapai 10 tahun yang akan datang,” pungkasnya.


 

Topik Menarik