Kapolda Sulsel Dilaporkan Intimidasi Wartawan, Kompolnas Masih Tunggu Klarifikasi

Kapolda Sulsel Dilaporkan Intimidasi Wartawan, Kompolnas Masih Tunggu Klarifikasi

Berita Utama | okezone | Sabtu, 14 September 2024 - 14:30
share

JAKARTA - Kompolnas RI meminta Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Andi Rian Djajadi memenuhi panggilan pihaknya untuk diklarifikasi terkait laporan dugaan mengintimidasi wartawan yang memberitakan dugaan pungli pembuatan SIM di Polres Bone. Andi Rian diminta bersikap kooperatif.

Komisioner Kompolnas RI Poengky Indarti mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan undangan klarifikasi ke Andi Rian pada 10 September 2024, terkait laporan dugaan mengintimidasi wartawan salah satu media online nasional. Tapi belum ditanggapi oleh yang bersangkutan.

"Belum (direspon). Kompolnas sudah mengirimkan surat klarifikasi ke Polda Sulsel dengan Surat Kompolnas No. B-325/Kompolnas/9/2024, tanggal 10 September 2024," ujar Poengky melalui keterangnnya, Sabtu (14/9/2024).

Kompolnas masih menunggu sikap kooperatif dari Andi Rian untuk memenuhi undangan klarifikasi tersebut.

"Kami menunggu. Mudah-mudahan segera direspon. Jika belum direspon juga, kami akan mengirimkan surat klarifikasi kedua," tuturnya.

Poengky menerangkan, saat panggilan klarifikasi pertama tak diindahkan, Kompolnas akan melayangkan kembali undangan klarifikasi yang kedua untuk Andi Rian. Adapun batas waktu pemanggilan pertama itu tergantung proses surat menyurat kecepatan Polda yang dipanggil.

Poengky menambahkan, apabila Irjen Andi Rian tetap tidak mengindahkan undangan klarifikasi kedua nantinya, maka langkah tegas pun dilakukan oleh Kompolnas dengan mendatangi Polda Sulawesi Selatan. "Kalau sampai klarifikasi ke-2 belum direspon, maka kami akan hadir ke Polda Sulsel," katanya.

Sebagaimana diketahui Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian dilaporkan atas dugaan mengintimadasi wartawan bernama Heri Siswanto. Mulanya Heri memberitakan dugaan pungli dari keluhan warga yang membuat SIM A di Polres Bone dengan biaya sampai Rp500 ribu.

Kapolda Sulsel diduga marah dan mengintimidasi Heri, bahkan menyinggung pekerjaan istri Heri yang bekerja di Polres Sidrap. 

Bahkan dilaporkan setelah kejadian itu, istri Heri dimutasi dari Polres Sidrap ke Polres Kepulauan Selayar.
 

Topik Menarik