Atap Gedung SDN 2 Sukadana Indramayu Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Atap Gedung SDN 2 Sukadana Indramayu Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Terkini | okezone | Minggu, 7 Juli 2024 - 14:51
share

INDRAMAYU - Atap gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, ambruk diterjang hujan deras disertai angin kencang, Sabtu (6/7/2023) pukul 16.30 WIB.

Sedikitnya empat ruangan terdampak dalam peristiwa itu, yakni 2 ruang kelas, 1 ruang guru, dan 1 ruangan TK Wijaya Kusuma yang menumpang bangunan di SDN tersebut. Empat ruangan itu diketahui berjajar dalam satu bangunan yang sama.

Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi pada Minggu (7/7/2024), kontruksi kerangka atap ruangan kelas yang ambruk itu terbuat dari baja ringan. Kondisinya kini ambruk hingga tidak berbentuk.

Di lantai kelas juga berserakan puing-puing bekas genteng yang hancur menimpa kursi dan meja belajar siswa. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena pada saat kejadian kegiatan sekolah sedang libur.

Saat ini, petugas terlihat tengah bergotong-royong dengan warga menurunkan genteng-genteng yang tersisa untuk mengantisipasi korban tertimpa genteng.

Kepala SDN 2 Sukadana, Gunardi menceritakan, kejadian ambruknya atap gedung sekolah terjadi saat wilayah setempat tengah diguyur hujan deras disertai angin kencang.

Namun, lanjut dia, anehnya walau kerusakan yang terjadi cukup parah, tidak terdengar suara keras dari benda jatuh. Hal itu disampaikan Gunardi berdasarkan keterangan warga setempat hingga guru ngaji yang sedang beraktivitas di musala sekolah.

Ada orang-orang ngaji di musala yang lokasinya persis berada disamping ruang kelas yang kini ambruk, tapi anehnya kata mereka itu tidak terdengar suara ambruk, tetangga sebelah sekolah juga gak dengar, ujar dia.

Gunardi menilai, ambruknya atap ruang kelas tersebut terjadi secara perlahan-lahan. Beruntungnya tidak ada korban dalam kejadian ini, serta tidak banyak fasilitas sekolah yang rusak. Sebagian kursi dan meja yang ada di empat ruangan itu juga masih bisa diselamatkan.

"Kalau barang elektronik paling cuma satu printer aja dan itu sudah diamankan. Namun beberapa arsip sekolah masih berada di dalam kelas, karena proses evakuasi genteng saat ini masih dilakukan," terang dia.

Gunardi mengungkapkan, sebelum ambruk kondisi sekolah yang dipimpinnya itu dalam keadaan baik-baik saja. Ia memperkirakan, penyebab ambruknya atap diduga karena konstruksi atap yang terbuat dari baja ringan tidak kuat menahan berat genteng saat hujan turun.

"SDN 2 Sukadana ini terakhir direnovasi sekitar tahun 2014 lalu dan masih layak, sehingga pihak sekolah sebelumnya tidak melapor adanya kerusakan sekolah kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu. Kalau bangunan musala yang disebelahnya itu gak rusak, karena pakai kayu, ungkap dia.

Topik Menarik