8 Fakta Menarik Wali Songo, Tokoh Ulama Sufi Penyebar Islam di Tanah Jawa

8 Fakta Menarik Wali Songo, Tokoh Ulama Sufi Penyebar Islam di Tanah Jawa

Nasional | okezone | Minggu, 7 Juli 2024 - 07:01
share

WALI Songo merupakan sembilan tokoh ulama sufi penyebar Islam di Tanah Jawa dan sekitarnya sejak abad 14 Masehi. Mereka menyebar mengembara mendakwahkan Islam dengan pendekatan budaya sehingga mudah diterima masyarakat.

Jejak Wali Songo masih bisa ditemui sampai kini bahkan disakralkan oleh masyarakat Jawa. Kisah-kisah sembilan wali Allah itu masih diceritakan turun-temurun bahkan sampai dibumbui mitos-mitos tentang kesaktian.

Berikut beberapa fakta menarik tentang Wali Songo dirangkum dari Wikipedia dan beberapa sumber :

1.Nama Wali Songo

Kata Songo sendiri dalam bahasa Jawa diartikan sembilan, jadi Wali Songo berarti Sembilan wali. Namun, ada juga yang berfikir bahwa kata Songo berasal dari bahasa Arab yakni Tsana atau kemuliaan.

Kemudian, pendapat lainnya menganggap Wali Songo sebenarnya merupakan nama sebuah majelis dakwah yang dibentuk sunan Gresik pada tahun 808 Hijriah atau 1404 Masehi.

2.Sejarah Pembentukan Wali Songo

Pembentukan Majelis Dakwah Walisongo di perkirakan terjadi antara tahun 1250 -1404 oleh sultan-sultan yang berkuasa di Jawa. Wali Songo terdiri dari 9 anggota Majelis Dakwah yang menyebarkan Islam ke berbagai pelosok Pulau Jawa dan sekitarnya.

3.Awal Penyebaran Islam di Jawa

Wali Songo berdakwah di Pulau Jawa sejak 1404 dipimpin oleh Sunan Gresik sebagai utusan Kesultanan Utsmaniyah dari Istambul Turki. Ia membawa misi penyebaran Islam dan mencari simpati atas perang saudara yang terjadi di negaranya dengan mendatangi wilayah Kerajaan Majapahit. Kala itu Majapahit dipimpin Prabu Wikramawardhana, dianggap sebagai kekuatan terbesar di Asia bagian tenggara.

4.Julukan Wali Songo

Setiap anggota Wali Songo memiliki julukannya masing-masing. Julukan tersebut tentu bukan hanya sekedar julukan belaka, melainkan memiliki arti tersendiri. Berikut julukan-julukan yang dimiliki oleh anggota Wali Songo:

Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

Sunan Gunung Jati, juga dikenal dengan nama Syarif Hidayatullah, adalah salah satu tokoh utama dari kelompok Wali Songo. Ia dikenal karena kontribusinya dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Sunan Gunung Jati merupakan tokoh yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Namanya, Gunung Jati, memiliki kisah legenda yang terkait dengan sebuah gunung yang bernama sama. Nama Gunung Jati diberikan kepadanya karena ada cerita unik yang berkaitan dengan gunung tersebut.

Sunan Ampel (Raden Rahmat)

Sunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Ia memulai dakwahnya dari sebuah pondok pesantren yang didirikan di Ampel Denta, Surabaya. Ia dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Sunan Ampel memiliki murid yang mengikuti jejak dakwahnya, yaitu Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) dikenal dengan nama Maulana Maghribi (Syekh Maghribi). Ia diduga berasal dari wilayah Magribi, Afrika Utara. Namun demikian, hingga saat ini belum diketahui secara pasti sejarah tempat dan tahun kelahirannya.

Sunan Gresik diperkirakan lahir pada pertengahan abad ke 14. Ia merupakan guru para wali lainnya. Sunan Gresik berasal dari keluarga muslim yang taat. Kendati ia belajar agama Islam sejak kecil, namun tidak diketahui siapa saja gurunya hingga ia menjadi ulama.

Sunan Bonang (Raden Makhdum)

Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Jawa. Ia memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati (Nyai Ageng Manila). Namun, ada versi lain yang mengatakan Dewi Condrowati adalah putri Prabu Kertabumi. Dengan demikian, Sunan Bonang adalah Pangeran Majapahit.

Sebab, ibunya adalah putri Raja Majapahit dan ayahnya menantu Raja Majapahit. Sunan Bonang menyebarkan ajaran agama Islam dengan cara menyesuaikan diri terhadap corak kebudayaan masyarakat Jawa. Seperti diketahui, orang Jawa sangat menggemari wayang dan musik gamelan. Karena itulah, Sunan Bonang menciptakan gending-gending yang memiliki nilai-nilai keislaman.

Sunan Giri (Raden Paku)

unan Giri memiliki nama asli Raden Paku. Ia merupakan putra Maulana Ishak. Suatu ketika, ia ditugaskan oleh Sunan Ampel untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Blambangan. Semasa hidupnya.

Sunan Giri pernah belajar di pesantren Ampel Denta, melakukan perjalanan haji bersama Sunan Bonang. Sepulangnya dari haji, ia singgah di Pasai untuk memperdalam ilmu agama. Saat itu, Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri. Kemudian, ia mengirimkan banyak juru dakwah ke berbagai daerah di nusantara.

Sunan Drajat (Raden Qasim)

Sunan Drajat (Raden Qasim) merupakan putra Sunan Ampel. Sunan Drajat merupakan seorang wali yang dikenal berjiwa sosial tinggi. Ia banyak menolong yatim piatu, fakir miskin, dan orang sakit. Ia memiliki perhatian yang sangat besar terhadap masalah sosial. Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di Lamongan, Jawa Timur.

Sunan Drajat merupakan Wali Songo yang memiliki banyak nama, yaitu Sunan Mahmud, Sunan Mayang Madu, Sunan Muryapada, Raden Imam, dan Maulana Hasyim. Pada 1484, ia diberi gelar oleh Raden Patah dari Demak, yaitu Sunan Mayang Madu.

Sunan Muria (Raden Umar Said)

Sunan Muria merupakan seorang Wali Songo yang sangat berjasa bagi penyebaran agama Islam di nusantara, terutama di daerah pedesaan. Ia gemar bergaul dengan masyarakat kalangan bawah. Hal itu membuat masyarakat mudah menerima ajaran yang disampaikannya.

Membaurnya Sunan Muria dengan masyarakat dikenal dengan istilah topo ngeli. Artinya, menghanyutkan diri dalam masyarakat. Sunan Muria berdakwah dengan metode tersebut hingga ke Gunung Muria.

Sunan Kudus (Jafar Shadiq)

Sunan Kudus (Jafar Sadiq) diberi gelar oleh para wali dengan nama Wali Al-ilmi yang memiliki arti orang yang berilmu luas. Sunan Kudus memiliki keahlian khusus dalam bidang agama. Ia juga dipercaya untuk memegang pemerintahan di daerah Kudus. Sunan Kudus merupakan salah satu Wali Songo penyebar agama Islam di Jawa, khususnya wilayah Jawa Tengah.

Sunan Kalijaga (Raden Sahid)

Sunan Kalijaga (Raden Sahid) merupakan anak dari adipati Tuban, Tumenggung Wilatikta. Ia dikenal sebagai budayawan dan seniman seni suara, seni ukir hingga seni busana. Ia juga menciptakan aneka cerita wayang yang bercorak keislaman.

Topik Menarik