Kapolri Ungkap Filosofi dari Gelaran Wayang Kulit dengan Lakon Tumurune Wiji Sejati

Kapolri Ungkap Filosofi dari Gelaran Wayang Kulit dengan Lakon Tumurune Wiji Sejati

Berita Utama | okezone | Jum'at, 5 Juli 2024 - 00:30
share

JAKARTA - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pesan moral diadakannya kegiatan kebudayaan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk dalam rangka Hari Bhayangkara yang tahun ini mengangkat lakon Tumurune Wiji Sejati.

Pagelaran wayang kulit malam ini, kata Sigit, sempat ada kendala teknis mengenai tampilan layar kepada para tamu, namun langsung ditindaklanjuti. Kapolri juga berterima kasih kepada para tamu undangan dan masyarakat yang hadir.

"Jadi tentunya acara malam ini menjadi bagian yang buat kami penting karena memang mengambil lakon Tumurune Wiji Sejati yang dikandung maksud turunnya suatu tunas atau bijih yang membawa nilai kejujuran, kebenaran dan keadilan," kata Sigit di sela-sela acara pagelaran wayang kulit di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Menurut Kapolri, tentunya pertunjukan ini mengandung filosofi yang sangat mendalam dan diharapkan dari filosofi yang ada di ulang tahun Polri yang ke-78, Polri betul-betul bisa melaksanakan amanah, melaksanakan tugas pokoknya sesuai yang menjadi harapan rakyat.

"Dalam hal melaksanakan penegakan hukum, dalam hal memelihara, melindungi serta mengayomi masyarakat, sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat," ungkapnya.

Adapun cerita Raden Wisanggeni yang dimainkan oleh dalang pertama, lanjut Kapolri, menjadi salah satu tokoh yang diharapkan dalam ceritanya ada filosofi atau nasihat yang bisa menjadi pegangan bagi kita semua.

"Seperti janji kita bahwa kita bahwa kita selalu ingin mempertahankan budaya yang luar biasa dari nenek moyang kita, dan ini harus dijaga dan dipertahankan, oleh karena itu saya senang tadi ternyata penggemarnya masih banyak," ujar dia.

Topik Menarik