Sering Banjir Akibat Pabrik PMA, Warga Cabean Ngadu ke Anggota DPR RI Budi Sulistyono Kanang

Sering Banjir Akibat Pabrik PMA, Warga Cabean Ngadu ke Anggota DPR RI Budi Sulistyono Kanang

Nasional | ngawi.inews.id | Rabu, 26 Maret 2025 - 02:54
share

NGAWI,iNewsNgawi.id - Dari beberapa titik yang dikunjungi selama masa jaring aspirasi - reses, Anggota DPR RI Ir. Budi Sulistyono (Kanang) mendapati berbagai permasalahan masyarakat terutama dari Dapil miliknya.

Mulai dampak kebijakan efisiensi, kerusakan lingkungan akibat pendirian sejumlah pabrik, hingga masalah ekonomi lainya, menjadi aspirasi yang di sampaikan oleh Anggota Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan ini.

Seorang pemuka warga desa Karang Tengah Prandon kecamatan Kasreman, yang mengikuti kagiatan reses, menyampaikan aspirasinya kepada Kanang,  agar saluran irigasi di sepanjang jalan nasional Ngawi -  Caruban yang melintasi wilayah desa Karang Tengah Prandon diperbaiki karena tiga tahun terakhir menjadi sering banjir.

"Sebelumnya jarang meluap, namun sejak mulai ada pabrik dan perbaikan saluran justrus tiga tahun terakhir sering meluap," kata Suyanto kepada Kanang, (25/6).

Suyanto menduga dimensi saluran yang menyempit setelah di perbaki juga menjadi faktor. Meluapnya tidak hanya kejalan tapi juga ke sawah warga, bahkan beberapa titik saluran irigasi milik Pemprov Jatim itu sudah jebol ke lahan persawahan.

"Hujan sebentar sekarang sering banjir, beberapa titik ada yang masuk ke sawah warga," ungkapnya kepada Kanang.

Menanggapi hal itu, Kanang menyebut keberadaan pabrik ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, pabrik membawa manfaat berupa peluang kerja bagi masyarakat, tetapi di sisi lain, berdampak terhadap lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.

"Adanya pabrik di lokasi itu mesti kita syukuri. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan peluang pekerjaan. Akan tetapi, masih ada PR terkait dampak pembangunan pabrik terhadap resapan airnya," kata Kanang.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu menegaskan perlunya solusi konkret, seperti perbaikan drainase yang bermuara langsung ke sungai. Dengan demikian, air hujan dapat mengalir dengan baik tanpa menyebabkan banjir di pemukiman dan lahan pertanian warga.

Mantan Bupati Ngawi dua periode itu juga berkomitmen mengupayakan penyelesaian masalah ini melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan provinsi.

"Akan kami coba selesaikan dengan provinsi melalui DPR RI dan bupati. Agar ada intervensi baik melalui APBD kabupaten atau provinsi. Secara tertulis nanti akan kami sampaikan," ujarnya.

Kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat juga menjadi isu dinana warga desa semen kecamatan Paron misalnya, mengaku proses berbagai permohonan  baik dana maupun peralatan untuk kepentingan berkesenianya macet, berdampak terhadap sendi perekonomian mereka.

Diketahui sebagian warga di desa ini sebagiai kelompok kesenian tradisonal seperti, pewayangan, reog, barongsai dan berapa lainya.

Topik Menarik