Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Gede Meningkat, Waspadai Letusan Freatik dan Embusan Gas
JAKARTA, iNews.id - Aktivitas gempa vulkanik di Gunung Gede, Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Jawa Barat meningkat. Terkait kondisi tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menutup pendakian ke Gunung Gede.
"Pada tanggal 1 April 2024 pukul 00.00–06.00 WIB terjadi peningkatan gempa Vulkanik Dalam (VA) hingga mencapai 21 kejadian," tulis PVMBG dalam keterangan resminya, Rabu (2/4/2025).
Seperti diketahui rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam Gunung Gede pada periode 1–31 Maret 2025 hanya 0–1 kali per hari. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan pada tubuh Gunung Gede.
Potensi bahaya berupa letusan freatik maupun hembusan gas gunung api di sekitar kawah yang dapat membahayakan jiwa jika konsentrasi yang terhirup melebihi nilai ambang batas aman.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Gede hingga 1 April 2025 pukul 10.00 WIB masih ditetapkan pada Level I (Normal).
PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Gede dan pengunjung/wisatawan agar tidak menuruni, mendekati dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon.
Gunungapi Gede merupakan gunungapi tipe strato yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dengan ketinggian puncak mencapai 2.958 mdpl.
Gunung api ini diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Gede yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957 dari Kawah Ratu dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak.
Namun saat ini aktivitas hembusan Gunung Gede berasal dari Kawah Wadon dengan ketinggian asap kawah pada periode 1–31 Maret 2024 umumnya berkisar antara 50–100 di atas puncak.