Ceria akan Produksi Feronikel Mulai Tahun ini
KOLAKA, iNewsKendari.id - Perusahaan tambang Nikel yang beroperasi di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) akan memproduksi Feronikel pada April 2025.
Menurut Presiden Direktur Ceria, Abdul Haris Tatang, Ceria akan menapaki milestone baru yang membanggakan di tahun 2025 ini.
"Setelah perjuangan yang tak kenal lelah dari seluruh insan Ceria, dalam waktu dekat produksi feronikel pertama akan kami diluncurkan," kata Tatang, ditemui dalam acara Iftar Gathering Ceria Group beberapa waktu lalu, Jumat (21/2/2025).
Tatang, mengapresiasi kinerja seluruh insan Ceria yang selama ini tak kenal Lelah untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan dan bangsa Indonesia.
"Oleh karenanya saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders terutama bagi insan Ceria yang selalu memberikan kinerja terbaiknya agar cita-cita menjadi perusahaan nikel terkemuka dapat diwujudkan," ujar Tatang.
Lebih lanjut Tatang menuturkan, sebagai satu-satunya smelter nikel ‘merah-putih’ yang seluruh pendaannya dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), Ceria terus mewujudkan komitmennya untuk menghaslkan produk nikel berkualitas tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
“Selama ini, Ceria terus berupaya untuk menambang dengan selalu memperhatikan aspek ESG (Environmental, Social, and Governance). Bagi kami prinsip ESG ini wajib diterapkan karena sustainability lingkungan perlu dijaga agar keberlangsungan bisnis juga secara parallel dapat saling menguntungkan," tuturnya.
Salah satu wujud komitmen ini adalah melalui pemanfaatan energi hijau (green energy footprint). Sejak akhir tahun lalu, smelter Ceria memanfaatkan Listrik PT PLN yang dipasok dari Kapal Pembangkit Listrik Terapung (Barge Mounted Power Plant, BMPP) dengan bahan baku diesel dan gas.
Seperti diketahui, sejak Oktober 2024, BMPP Nusantara II dengan kapasitas 60 MW melalui Gardu Induk Smelter PLN Kolaka telah memasok kebutuhan energi Listrik smelter ‘merah-putih’ Ceria.
Pemanfaatan Listrik dari energi bersih menjadi wujud komitmen Ceria bergerak maju mewujudkan masa depan energi yang lebih ramah lingkungan.
“Salah satu Misi Ceria adalah menjalankan praktik usaha yang berkelanjutan, oleh karenanya kami terus berupaya melaksanakan praktik baik dalam ESG bagi core business kami di sektor pertambangan. Bukan merupakan hal mudah, dan tentu saja tidak murah tetapi kami ingin bisnis ini bermanfaat dan berkelanjutan bagi Masyarakat” kata Tatang.
Praktik pertambangan ‘hijau’ oleh Ceria mendapat apresiasi dari banyak pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, serta perbankan yang selama ini mendukung kegiatan operasional Ceria.
“Ceria sangat bersyukur karena praktik baik yang kami upayakan selama ini diapresiasi oleh banyak pihak. Tidak hanya pemerintah daerah, pemerintah pusat dan perbankan juga turut mengapresiasi smelter ‘merah-putih’ kami," kata Tatang.
November silam, perwakilan Dewan Ekonomi Nasional dan tim Benchmark Mineral Intelligence (BMI) sempat melakukan kunjungan untuk memperdalam implementasi praktik ESG di sektor pertambangan.
"Tentu hal ini menjadi pemicu bagi kami untuk terus mempertahankan kinerja optimal seluruh insan Ceria agar ke depannya kinerja kami juga dapat terapresiasi melalui penghargaan-penghargaan lain dan berhasil menepatkan Ceria dalam jajaran perusahaan tambang internasional yang membanggakan bangsa Indonesia terutama dalam rantai pasok mineral strategis khususnya nikel” pungkas Tatang.