Meninggal Kecelakaan Saat Umroh, 2 Warga Bojonegoro Dimakamkan di Tanah Suci?

Meninggal Kecelakaan Saat Umroh, 2 Warga Bojonegoro Dimakamkan di Tanah Suci?

Nasional | bojonegoro.inews.id | Jum'at, 21 Maret 2025 - 11:10
share

BOJONEGORO.INEWS.ID – 2 jemaah umroh warga Kabupaten Bojonegoro meninggal dunia, setelah rombongan bus yang ditumpanginya terlibat kecelakaan hingga terbakar. Kecelakaan tersebut berlangsung di wadi qudeid atau madinah-mecca road, berjarak sekitar 150 kilometer dari kota jeddah, pada kamis (20/03/2025), pukul 13.30 wib, waktu setempat atau pukul 17.30 wib.

Kedua jemaah asal bojonegoro yang meninggal yaitu Eny Soedarwati Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro dari Partai Kebangkitan Bangsa, dan Dr Dian Novita, Wakil Direktur Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Sumberrejo Bojonegoro.

Pantauan di rumah duka yang berada di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, suasana duka menyelimuti rumah anggota DPRD Bojonegoro yang baru dilantik pada 22 Agustus 2024 lalu.

Tampak, belasan karangan bunga dari berbagai rekan sejawat di kursi wakil rakyat berderet di halaman dan sepanjang jalan rumah duka. Tak hanya itu, Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah bersama Ketua TP-PKK Bojonegoro, Cantika Wahono juga tampak langsung melayat ke rumah duka usai mendapatkan kabar duka tersebut.


M. Yasin, salah satu kerabat Eny Soedarwanti.

Sementara itu, M Yasin selaku kerabat dari Eny Soedarwati, warga Desa Subontoro, Kecamatan Balen mengatakan, jika kemungkinan jenazah almarhum Eny kemungkinan tidak dibawa pulang ke kediamannya, yang berada persis di depan SMA Negeri Balen. Namun, bakal dimakamkan di Arab Saudi.

“Masih simpang siur, ya. Tetapi, kalau kami melihat tetap dimakamkan disana (Makkah), dengan pertimbangan (berada) di Tanah Suci,” ungkapnya, ditemui di rumah duka, Jumat (21/3/2025).

Pria yang pernah menjadi Ketua Panwaslu Bojonegoro ini menceritakan, sebelum mendiang Eny Soedarwati berangkat menjalankan ibadah umrah, pada enam hari yang lalu. Sehari sebelum berangkat, ia sempat bertemu dan meminta doa agar dilancarkan ibadahnya serta bisa pulang dan pergi dalam keadaan selamat.

“Sebelum berangkat, almarhumah (Eny) sempat bertemu makan bakso dan minum es teh, dan minta doa kepada kami semua. Beliau bilang, kalau hari raya (Idul Fitri) masih disana, karena kurang lebih 17 hari,” ulasnya.

Sosok Eny sapaan Almarhumah, Pria asal Desa Pilanggede, Kecamatan Balen ini mengaku, Eny dikenal dengan perempuan yang baik, dan sering berkomunikasi dengan siapapun. Terlebih pada organisasi keagamaan seperti Muslimat dan Fatayat NU, Eny tak pernah lepas berkomunikasi dengan anggota yang lain.

“Alhamdulillah, beliau orang yang baik. Komunikasi terus dilakukan dari berbagai kalangan masyarakat, Mbak Eny itu care dan fair dengan siapapun. Namun takdir berkata lain. Semoga husnul khotimah, apalagi meninggal disaat malam jumat,” tutupnya.

Topik Menarik