Soroti Kasus Hasto, Ray Rangkuti: Sejak Awal Dibuat Istimewa

Soroti Kasus Hasto, Ray Rangkuti: Sejak Awal Dibuat Istimewa

Nasional | okezone | Rabu, 19 Maret 2025 - 16:42
share

JAKARTA – Pendiri Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti menilai kasus yang menjerat Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto sengaja dibuat istimewa. Namun, bukan karena kasus hukumnya, tetapi karena ada nuansa politisnya.

“Sejak awal kasus ini jadi dibuat istimewa. Saya kira bukan karena kasusnya, tetapi karena ada nuansa politis dan mungkin juga ada nuansa menjadikan isu Hasto untuk menaikkan popularitas KPK. Sejak awal saya sudah mengatakan itu,” ujar Ray dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).

Menurut Ray, nuansa politis ini yang menjadi persoalan. Bahkan, ia mensinyalir kasus tersebut dijadikan momen untuk menjaga dan menaikkan citra KPK sekaligus supaya terlihat bekerja di tengah masyarakat.

“Dan itu memang terasa. Berkaitan dengan itu, makanya ada upaya terus-menerus yang dilakukan KPK dengan melakukan entertain, itu bagian dari pencitraan KPK,” imbuhnya.

Ray menuding, ada misi ambisius yang ingin berkuasa dengan tidak mengenal kata cukup. Kemudian, menggunakan hukum sebagai perangkat untuk mengawal kasus Hasto. Padahal, dari awal kasus Hasto ini selain kerugian negara sedikit, sebenarnya kualitas dan implikasinya terhadap penegakan hukum sedikit.

Mengenai penggeledahan yang dilakukan KPK di Kantor Hukum Visi Law Office merupakan bagian dari menggertak. Kantor Hukum Visi Law Office merupakan kantor hukum yang menaungi Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang yang sekarang menjadi penasehat hukum Hasto. Kendati, penggeledahan dilakukan terkait kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Penggeledahan (Febri-Rasamala) ini bagian untuk menggertak,” tuturnya.

Ray menambahkan, jika kasus Hasto ini tidak dientertain dan selesai, mereka pasti akan dituntut mengevaluasi kinerja internal kekuasaan. Makanya, yang dikejar orang-orang di luar kekuasaan, supaya kelihatan bekerja.

“Sudah hampir setengah tahun, tidak ada satupun di internal kekuasaan yang ditangani. Sejelek-jeleknyanya Firli Bahuri dulu, targetnya jelas bahkan ada menteri, DPR. Bahkan, ada menteri yang berkuasa kena,” katanya.

Topik Menarik