Headline iNEWS.ID: Viral Larangan Drone di Gunung Bromo dan Semeru Dikaitkan dengan Temuan Ladang Ganja
JAKARTA, iNEWS.ID - Video dari drone yang menemukan ladang ganja di areal sekitar lereng Gunung Bromo dan Gunung Semeru, viral di media sosial.
Narasi video menyangkutpautkan aturan pelarangan dan pembatasan penggunaan drone, bagi pengunjung di jalur kawasan konservasi wisata tersebut. ditengarai untuk menutupi penemuan ladang ganja. Narasi dari beberapa video yang viral juga mengaitkan penemuan ladang ganja di kawasan hutan dengan penutupan Gunung Semeru, sejak beberapa bulan terakhir.
Merespons video viral ini, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru atau BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menegaskan, tidak ada sangkut paut antara larangan dan pembatasan penggunaan drone, dengan temuan ladang ganja. Sebab ladang ganja yang ditemukan di kawasan TNBTS, bukan berada di jalur wisata atau pendakian Gunung Bromo maupun Gunung Semeru.
Dia mengatakan, sebelumnya memang ditemukan 59 titik ladang ganja seluas puluhan hektare, pada 18-21 September 2024. Lokasinya berada di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Blok Pusung Duwur Resort, yang dikelola TN Wilayah Sencuro dan Gucialit. Area penemuan ladang ganja terbilang sangat tersembunyi, karena terletak di kawasan yang tertutup semak belukar sangat lebat.
Rudijanta mengatakan, Polres Lumajang telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penemuan ladang ganja ini. Mereka merupakan warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro. Persidangan masih berjalan di Pengadilan Negeri Lumajang.
Sementara aturan larangan dan pembatasan penggunaan drone, sudah berlaku sejak tahun 2019. Tujuannya agar pendaki tidak terganggu. Sementara penetapan tarif penggunaan drone di kawasan TNBTS merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 yang berlaku sejak 30 Oktober 2024. Tarif ini berlaku secara nasional di seluruh kawasan konservasi baik taman nasional maupun taman wisata alam di seluruh Indonesia.
