Dari Honor Kader Posyandu Hingga Soal Kripik Tempe dalam Reses Anggota DPRD  Ngawi Helmi Masulin

Dari Honor Kader Posyandu Hingga Soal Kripik Tempe dalam Reses Anggota DPRD Ngawi Helmi Masulin

Nasional | ngawi.inews.id | Minggu, 16 Maret 2025 - 08:10
share

NGAWI, iNewsNgawi.id - Anggota DPRD Ngawi Helmi Masulin, melakukan kegiatan jaring aspirasi ( reses ) di desa Karang Tengah Prandon Kecamatan Ngawi, Jumat, ( 14/3).

Dalam tatap muka reses itu, Gus Ulin - sapaan akrab Helmi, mendapatkan berbagai keluhan dan harapan dari sekitar 100 an warga yang menjadi konsituennya di Dapil 1 ini agar aspirasinya dapat terpenuhi.

Mulai dari kondisi jalan, gangguan darinase lingkungan hingga keinginan kenaikan uang insentif kader Posyandu  tercurahkan dalam pertemuan di balai desa Karang Tengah Prandon tersebut.

"Warga sangat responsif dan peduli dengan lingkungannya. Pertama terkait dengan kader Posyandu, mereka sudah mengabdikan diri dan mengeluh terkait honor. Saya sebagai wakil rakyat juga harus memperjuangkan," kata Gus Ulin usai pertemuan reses itu.

Diketahui honorarium kader pos yandu di desa ini setiap bulan hanya Rp 100.000 per orang, melaui reses ini harapan para kader sebanyak 57 orang ini untuk.dinaikan menjadi Rp.200.000.per orangnya.

Harapan juga disampaikan oleh warga dusun Sadang, agar daya jual kripik tempe yang menjadi andalan warga  kampung ini dapat lebih meluas jangkauan penjualanya.

"Selain itu kami juga mendapat masukan dan harapan dari para pelaku home industri keripik tempe. Para warga pengusaha kripik tempe, pelaku UMKM diupdate secara marketing dan brandingnya. Karena selama ini disana sangat terkenal terkait keripik tempe cuma branding dan marketing masih kurang. Sebagai wakil rakyat insyaallah kedepan saya akan mendampingi kegiatan bimtek dan pendampingan agar produk produk bisa makin terkenal dan go internasional," ulas Ulin menanggapi dari perwakilan warga Sadang.

Selain itu, dari hasil diskusi yang diikuti dar perwakilan warga dusun Cabean, Sadang, dan Prandon ini, juga terkuak adanya gangguan lingkungan terutama permasalahan drainase  akibat proyek  pembangunan beberapa pabrik wilayah ini.

"Setelah ini saya akan koordinasi dengan Pemda akan menanyakan apakah sudah dipikirkan dan tindak lanjutnya seperti apa. Karena warga mengeluh sekali pabriknya belum beroperasi tapi sudah terkena dampak. Memang sangat dimungkinkan hearing nanti akan saya koordinasi dulu dan akan menanyakan kepada warga seyogyanya seperti apa agar antara warga dan eksekutif sama sama tahu," ungkap legislator dari Fraksi PDI Perjuangan yang kini berada di Komisi I DPRD Ngawi ini.

Topik Menarik