Pemberontakan Ra Kuti Bikin Istana Majapahit Sempat Berpindah

Pemberontakan Ra Kuti Bikin Istana Majapahit Sempat Berpindah

Nasional | okezone | Rabu, 12 Maret 2025 - 21:30
share

JAKARTA - Kerajaan Majapahit sempat berpindah istana kerajaannya sejak membuka hutan di wilayah Tarik. Dugaan ini disebutkan dalam beberapa catatan sejarah kitab kuno mulai dari Kakawin Pararaton hingga Nagarakretagama. 

Pada Kakawin Pararaton dikisahkan, bahwa hutan yang diminta Raden Wijaya untuk dibuka menjadi permukiman disebut dengan istilah alasing wong Trik, atau hutan milik warga Trik. Sementara itu, Kidung Rangga Lawe menyebut hutan itu bernama Alas Těrik atau Hutan Terik. Secara toponimi ada kemiripan antara Těrik dengan Kecamatan Tarik di ujung barat Kabupaten Sidoarjo, berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. 

Ada dugaan bahwa lokasi Majapahit awal yang berasal dari pembukaan Hutan Těrik sekarang menjadi Dusun Klinter, Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, dikutip dari buku "Pararaton : Biografi Para Raja Singhasari - Majapahit". 

Hal ini karena di sana ditemukan sejumlah benda purbakala, antara lain bangunan bata kuno yang diduga sebagai sisa-sisa pagar atau dinding dan pecahan tembikar kuno. 

Pemberontakan Ra Kuti di masa Jayanagara membuat ibu kota istana Majapahit berpindah pada tahun 1319. Dimana istana Majapahit pindah ke wilayah barat, yang saat ini masuk wilayah Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Selain itu, ada juga penelitian terhadap Situs Medowo yang berada di Desa Gampingrowo, Kecamatan Tarik, tepat di sebelah utara Desa Kedungbocok, ditemukan berbagai peninggalan purbakala ditemukan di situs tersebut, antara lain sisa-sisa bangunan bata, tembikar, terakota, keramik asing, dan tulang hewan, yang tersebar cukup luas. Situs ini diperkirakan berasal dari era Majapahit. 

 

Perpindahan lokasi ibukota Majapahit juga dapat ditelusuri dari berita Cina. Sumber yang pertama, yaitu naskah Yuánshi menyebut Majapahit pada tahun 1293 berlokasi di dekat sungai dan memiliki jembatan apung. Jika benar Majapahit saat itu berlokasi di Kecamatan Tarik sekarang, tentunya sungai yang dimaksud adalah Sungai Porong, pecahan Sungai Brantas, yang melewati tepi Desa Kedungbocok, Desa Singogalih, dan Desa Tarik menuju ke timur. 

Sementara itu, dalam kitab Yingyá Shèng-lăn disebutkan bahwa pada tahun 1415 Kota Majapahit berada di sebe-lah selatan Pelabuhan Canggu, yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama setengah hari. Pelabuhan Canggu saat ini menjadi Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, yang berada di dekat lokasi terbelahnya Sungai Brantas menjadi Sungai Mas dan Sungai Porong.

Sedangkan Kota Majapahit yang berada di sebelah selatan Canggu, atau lebih tepatnya di sebelah barat daya, saat ini masuk wilayah Kecamatan Trowulan, berdasarkan temuan-temuan arkeologi di sana.  Kesimpulannya, lokasi Majapahit menurut berita Cina pada tahun 1293 berada di dekat sungai, sedangkan pada tahun 1415 berada jauh dari sungai.

Topik Menarik