Kuliah Umum di Seskoad, AHY: Ancaman Terhadap Infrastruktur Penting Nasional Harus Diantisipasi

Kuliah Umum di Seskoad, AHY: Ancaman Terhadap Infrastruktur Penting Nasional Harus Diantisipasi

Nasional | sindonews | Senin, 10 Maret 2025 - 13:30
share

Menteri Koodinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Bandung, Jawa Barat, Senin (10/3/2025).

Di hadapan ratusan Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Seskoad Angkatan ke-65, AHY membeberkan tentang pentingnya infrastruktur yang dibangun pemerintah bagi pertahanan dan keamanan negara.

"Tadi saya menyampaikan kuliah umum dengan materi terkait tantangan global yang dihadapi Indonesia dan negara-negara di dunia, dihadapkan pada kepentingan kita untuk terus berupaya menjadi negara maju, menjadi negara sukses, Indonesia Emas 2045 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto," kata AHY didampingi Dansskoad Mayjen TNI Edwin.

AHY berharap pemerintah bisa terus bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai elemen bangsa. Dalam kapasitas sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, AHY menekankan tentang pembangunan infrastruktur harus terus berjalan agar berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan sektor pertahanan negara.

"Di sinilah relevansinya. Bagaimana TNI, khususnya TNI Angkatan Darat, bisa menjadi bagian integral. Sebab, infrastruktur vital seringkali menjadi indikasi kemajuan sebuah bangsa dan antisipasi ancaman terhadap infrastruktur vital tersebut harus diperkuat karena berkaitan dengan ekonomi, pangan, air, dan energi," ujar AHY.

Jika ada ancaman terhadap infrastruktur penting tersebut, tutur AHY, akan mempengaruhi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

"Jadi kita membutuhkan pertahanan, militer yang kuat, TNI yang andal untuk bisa memproteksi berbagai infrastruktur nasional yang kita miliki," tutur Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.

Pemerintah, kata AHY, mendukung TNI memiliki kesiapan sebagai alat pertahanan negara yang semakin maju, didukung oleh infrastruktur militer yang diprioritaskan. Seperti, alat utama sistem persenjataan (alusista) semakin maju.

Kesiapan Mudik

Dalam kesempatan itu, AHY juga memberikan keterangan terkait kesiapan mudik dan balik Lebaran 2025. AHY mengatakan, Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah bersama kementerian teknis telah merumuskan kebijakan terkait mudik.

Seperti diketahui, kata AHY, mobilitas masyarakat pulang kampung akan melonjak. Pemerintah berupaya menghadirkan perjalanan mudik dan balik yang aman, nyaman, dan terjangkau.

"Karena itu, saya bersama Kemenkeu, Kementerian BUMN, dan Kemehub, berusaha mengurangi biaya kebandarudaraan, seperti aftur dan beberapa sektor di bandara seluruh Indonesia," kata AHY.

"Upaya itu berhasil menurunkan harga tiket pesawat domestik ekonomi sebesar 10 persen. Ditambah kontribusi dari Kementerian Keuangan untuk menanggung sebagian PPN sebesar 6 persen. Jadi kita bisa penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik selama dua minggu, sebesar 13-14 persen," ujar AHY.

Penurunan harga tiket pesawat ini, tuturnya, bisa membantu masyarakat melakukan perjalanan mudik dengan baik dan harga terjangkau. Yang kedua, untuk diskon tarif jalan tol, pemerintah memberikan diskon sekitar 20 persen. Sedangkan untuk mengurai kemacetan, kami mengeluarkan policy (kebijakan), H-7 diberlakukan working from anywhere.

"Diharapkan, seminggu sebelum Idul Fitri tidak harus masuk kantor, bisa kerja di rumah atau tempat yang lain sehingga ini bisa mengurai kemacetan lebih dulu. Sehingga tidak terjadi penumpukan (kendaraan di jalan) terlalu parah menjelang Idul Fitri," tuturnya.

Pemulihan Infrastuktur Pascabanjir

Pemerintah berupaya mempercepat pemulihan Infrastruktur yang rusak akibat banjir melanda Jabodetabek. Hal itu guna memastikan aktivitas masyarakat kembali normal.

“Ada beberapa infrastruktur yang hancur, rusak segera kita perbaiki. Sambil, yang paling penting adalah jangan sampai bencana tersebut terulang kembali,” kata AHY.

Menko AHY mengaku prihatin dengan bencana banjir yang menimpa Jabodetabek khususnya di Kabupaten Bekasi, 8 dari 12 kecamatan terendam banjir.

“Saya sendiri sempat datang dan melihat karena memang kondisinya sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Menurut AHY, kawasan Jabodetabek sering terjadi banjir karena dari Puncak atau wilayah Bogor atas, tata ruangnya tidak sesuai peruntukan. Inilah yang menyebabkan aliran sungai tidak lancar, akhirnya serapannya tidak baik.

“Ini akan memperburuk kondisi banjir ketika terjadi cuaca ekstrem,” tutur AHY.

AHY menegaskan, pemerintah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi banjir salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca agar tidak terjadi kembali banjir di wilayah tersebut.

“Selain modifikasi cuaca tapi juga mencegah itu lebih baik. Kita perlu penertiban secara tegas, sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku. Kedua juga mengedukasi masyarakat, mensosialisasikan ini agar lebih paham lagi resikonya. Dan bukan hanya kita terapi masyarakat dan saudara-saudara kita yang lainnya,” tandasnya.

Topik Menarik