Kapolri Ungkap Strategi Urai Macet saat Arus Mudik 2025
JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya telah memiliki berbagai upaya dalam mengurai kemacetan. Terutama saat arus mudik lebaran 2025.
"Pemerintah juga memberikan insentif bagi masyarakat antara lain WFA (work from anywhere), kemudian pemberian diskon terhadap tiket tol dan juga diskon terhadap alat angkut," kata Sigit setelah rapat koordinasi lintas sektoral soal kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 di Auditorium Mutiara STIK, Jakarta Selatan, Senin (10/3/2025).
"Ini dimaksud agar masyarakat bisa kembali lebih cepat sehingga puncak arus mudik itu juga bisa dilewati, dengan juga pada saat arus balik. Ini semua dimaksud agar masyarakat bisa melaksanakan mudik dengan aman dan lancar," sambungnya.
Guna memperlancar, kata Sigit, pihaknya turut mempersiapkan berbagai macam rekaya lalu lintas (lalin) saat pelaksanaan arus mudik dan balik.
"Mulai dari bagaimana kita melaksanakan kegiatan ganjil-genap, contraflow sampai dengan one way yang tentunya nanti akan disesuaikan dengan rasio atau penghitungan yang dilaksanakan di Tol Japek, untuk mengetahui kapan rekayasa-rekayasa tersebut harus kita laksanakan," katanya.
Sigit menjelaskan, untuk pengamanan arus mudik dan balik, kepolisian bakal menggelar Operasi Ketupat yang terbagi menjadi dua versi.
"Untuk operasi di wilayah mulai dari Lampung sampai Bali, itu akan dilaksanakan 17 hari, sedangkan untuk 28 Polda yang lain akan dilaksanakan 14 hari. Dimulai dari tanggal 23 untuk yang 8 Polda dan tanggal 26 Maret untuk yang 28 Polda lain," katanya.
Selain itu, Sigit mengungkap bahwa pengamanan kali ini akan melibatkan sebanyak 2.582 posko, yang terdiri dari 1.738 pospam, 788 posyan dan 309 pos terpadu.
"Dan mengamankan 126.736 obyek pengamanan," katanya.