Cuaca Buruk, Evakuasi Jenazah Lilie Wijayanti Pendaki Gunung Cartenz Dihentikan

Cuaca Buruk, Evakuasi Jenazah Lilie Wijayanti Pendaki Gunung Cartenz Dihentikan

Nasional | sindonews | Minggu, 2 Maret 2025 - 10:59
share

Tiga warga Muslim dari Spanyol melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan menunggang kuda untuk haji, ziarah tahunan Islam ke Mekkah.

Ekspedisi mereka, yang merupakan perjalanan suci bagi umat Islam, dimulai dengan sumpah yang diucapkan oleh salah seorang peziarah setelah memeluk Islam.

Selama 3,5 bulan terakhir, Abdallah Hernandez, Abdelkader Harkassi, dan Tariq Rodriguez telah tiba di Istanbul dan akan melanjutkan perjalanan mereka untuk menuntaskan ibadah haji, sembari menghidupkan kembali tradisi Muslim Andalusia yang telah berusia 500 tahun.

Rombongan ini bermaksud mencapai Arab Saudi melalui Suriah setelah menempuh perjalanan sejauh 8.000 kilometer melalui Italia, Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, Kosovo, Makedonia Utara, Bulgaria, Yunani, dan Turki.

Diselenggarakan oleh Universitas Istanbul Sabahattin Zaim, para peziarah bertemu dengan para mahasiswa dan pendukung di universitas tersebut sebagai bagian dari acara yang diselenggarakan oleh lembaga tersebut.

Melansir Anadolu, berbicara di acara tersebut, Huseyin Husnu Koyunoglu dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Islam universitas tersebut menekankan bahwa Istanbul telah menjadi tempat persinggahan penting bagi para peziarah haji selama berabad-abad.

Hernandez mengatakan bahwa ia pertama kali belajar tentang Islam pada usia 24 tahun. Saat menekuni geografi, ia mempelajari Alkitab dan Al-Quran, dan menemukan ayat-ayatnya sangat menarik.

Ia menyebutkan bahwa sebelum mengikuti ujian geografi, ia berjanji kepada dirinya sendiri bahwa jika ia lulus, ia akan menjadi seorang Muslim.

Setelah lulus ujian, Hernandez masuk Islam dan bersumpah untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah dengan menunggang kuda, seperti leluhurnya.

Hernandez menjelaskan bahwa dalam mewujudkan mimpinya, Harkassi dan Rodriguez menemaninya dengan menunggang kuda, sementara Bouchaib Jadil, seorang mandor konstruksi yang tinggal di Spanyol, memberikan dukungan logistik kepada tim dengan memimpin jalan di dalam mobil.

Salah seorang jamaah haji, Harkassi, mengatakan bahwa mereka senang dapat menghidupkan kembali tradisi yang telah hilang.

Ia menjelaskan bahwa mereka telah menabung dan berlatih selama beberapa tahun untuk perjalanan ini.

Meskipun penuh tantangan, Harkassi menekankan bahwa perjalanan itu juga penuh dengan petualangan. "Kami mengalami momen-momen lucu dan petualangan. Kami melihat bahwa Allah bersama kami. Kami memulai perjalanan ini dengan niat murni untuk melaksanakan haji."

Ia menambahkan: "Kami kini telah menjadi bagian dari ini. Kami kini telah setengah jalan, dan mudah-mudahan, sisa perjalanan akan lebih mudah."

Tim tersebut mengatakan bahwa mereka ingin menghabiskan bulan Ramadan di Istanbul dan menyampaikan keinginan untuk mengunjungi tempat-tempat keagamaan dan bersejarah yang penting, seperti Masjid Sultanahmet dan Masjid Agung Hagia Sophia.

Topik Menarik