PHK Massal PT Sritex, Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi Besar-besaran di Istana dan Kemnaker

PHK Massal PT Sritex, Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi Besar-besaran di Istana dan Kemnaker

Nasional | okezone | Minggu, 2 Maret 2025 - 01:48
share

JAKARTA - Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara dan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Rabu (5/3/2025). Unjuk rasa ini merupakan aksi solidaritas terhadap PHK massal yang dialami buruh PT Sritex.

"Aksi ini dilakukan untuk memperjuangkan agar buruh Sritex menjadi karyawan tetap yang dimiliki oleh investor baru serta menghindari PHK yang diduga bisa mencapai ratusan ribu buruh akibat tutupnya PT Sritex," kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, Minggu (2/3/2025).

"Penutupan ini diperkirakan akan diikuti oleh tutupnya anak-anak perusahaan dan supplier PT Sritex," sambungnya.

Said Iqbal menjelaskan, aksi serupa juga bakal digelar di Semarang, Jawa Tengah.

Adapun, dalam aksinya nanti buruh akan membawa enam tuntutan, berikut rinciannya:

1. Bongkar total penyebab Sritex tutup dan mem-PHK puluhan ribu pekerja PT Sritex serta hampir ratusan ribu buruh ter-PHK di anak perusahaan Sritex dan supplier Sritex.

2. Selamatkan industri nasional dan sektor riil di tengah ancaman badai PHK ratusan ribu buruh di tahun 2025, termasuk PHK ribuan buruh di PT Yamaha Music Indonesia, PT Sanken Indonesia, PT Tokai Cibitung, PT Danbi Tekstil di Garut, PT Bapintri di Cimahi, serta di beberapa gerai KFC. Selain itu, ada ancaman PHK di industri otomotif truk dan dump truk akibat membanjirnya impor truk dan dump truk dari Cina tanpa adanya pabrikan dan karyawan di Indonesia.

3. Hapus sistem outsourcing yang semakin masif.

 

4. Bayar THR buruh tahun 2025. Jangan ada pemutusan kontrak dan PHK buruh sebagai cara menghindari pembayaran THR.

5. Korupsi makin merajalela—buruh makin sengsara. Buruh menuntut pengadilan bagi para koruptor

6. Cabut Permendag Nomor 8 Tahun 2023 yang membuka pintu impor secara ugal-ugalan dan menjadi penyebab PHK besar-besaran di sektor tekstil serta impor truk.

Topik Menarik