Partai Demokrat dan Perindo Punya DNA Sama, Nasionalis dan Dipimpin Anak Muda
JAKARTA - Partai Demokrat memiliki DNA yang sama dengan Partai Perindo, yakni sama-sama nasionalis dan dipimpin anak muda. Hal tersebut disampaikan Plt. Sekjen DPP Partai Perindo, yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Andi Muhammad Yuslim Patawari.
"Demokrat adalah partai yang dipimpin oleh anak muda, tentu kita punya kesamaan, kita punya DNA yang sama sebagai partai nasionalis, kita harap Demokrat semakin maju dan berkembang ke depannya," kata Andi Yuslim Patawari usai menghadiri kongres VI Partai Demokrat di Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Selasa 25 Februari 2025, malam.
Awalnya, Andi yang kerap disapa AYP tersebut, mengucapkan selamat atas kembali terpilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, dan berharap agar partai tersebut dapat lebih baik ke depannya, di bawah kepemimpinan AHY.
"Tentu kami bersama ketum atas nama DPP Partai Perindo mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali mas Agus Harimurti Yudhoyono, kami ucapkan selamat, semoga Partai Demokrat beserta dengan koalisi yang lain, tentu kita menyambut hangat," katanya.
AYP kemudian menyinggung soal pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan tentang betapa pentingnya persatuan bangsa.
"Tadi Pak Prabowo menyampaikan pidato yang luar biasa untuk persatuan bangsa, kita harap persatuan bangsa ini semakin kokoh untuk ke depannya," katanya.
Menyambung pidato Presiden Prabowo, mantan Ketua DPP KNPI ini juga mengatakan bahwa Partai Perindo juga harus melakukan hal serupa dalam bersabar dan berjuang.
"Bagaimana kita butuh kesabaran untuk berjuang, begitupun harapan kita ke depan, semoga Partai Perindo bisa menang di tahun mendatang," ujarnya.
Seperti diketahui, acara penutupan Kongres VI Partai Demokrat ini turut dihadiri Presiden RI Prabowo Subianto, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, Ketua DPR RI Puan Maharani, serta sejumlah petinggi partai politik, seperti Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia.
