Jebolan Akmil 1990-an Sukses Jadi Danjen Kopassus, Nomor 4 dan 5 Eks Ajudan Presiden Jokowi
Sejumlah jebolan Akmil 1990-an sukses menjadi Danjen Kopassus. Dua di antaranya pernah dipercaya sebagai Ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akmil merupakan singkatan dari Akademi Militer (Akmil), sekolah pendidikan TNI Angkatan Darat yang berada di Kota Magelang, Jawa Tengah. Mengutip dari situs resminya, Akmil didirikan tak lama setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan oleh dwi tunggal Soekarno-Hatta, tepatnya pada 31 Oktober 1945. Waktu itu namanya Militaire Academie yang didirikan atas perintah Letnan Jenderal TNI Oerip Soemohardjo. Pada 1950, MA Yogyakarta ditutup sementara, dan taruna angkatan ketiga menyelesaikan pendidikan di KMA Breda, Belanda. Sementara itu, Sekolah Perwira Darurat didirikan di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan TNI AD/ABRI.
Pada 1 Januari 1951, SPGi AD (Sekolah Perwira Genie Angkatan Darat) didirikan di Bandung, yang kemudian berubah menjadi ATEKAD pada 23 September 1956. Pada 13 Januari 1951, P3AD (Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat) juga didirikan di Bandung. Gagasan mendirikan Akademi Militer muncul pada 1952, dan pada 11 November 1957, Presiden Soekarno meresmikan pembukaan kembali Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, yang merupakan kelanjutan dari MA Yogyakarta.
Pada 1961, AMN Magelang diintegrasikan dengan ATEKAD Bandung. Kemudian, pada 16 Desember 1965, seluruh akademi angkatan (AMN, AAL, AAU, dan AAK) diintegrasikan menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Pada 29 Januari 1967, AKABRI di Magelang diresmikan sebagai AKABRI Udarat, yang kemudian berubah nama menjadi AKABRI Bagian Darat pada 29 September 1979.
AKABRI Bagian Darat berubah nama menjadi Akmil pada 14 Juni 1984. Setelah Polri terpisah dari ABRI pada 1 April 1999, AKABRI berubah menjadi Akademi TNI yang terdiri dari AKMIL, AAL, dan AAU. Berdasarkan Perpang Nomor 28/V/2008, pendidikan dasar keprajuritan Chandradimuka dan integratif Akademi TNI diatur di bawah Mako Akademi TNI, sementara Akmil menyelenggarakan pendidikan khusus untuk taruna Angkatan Darat tingkat II, III, dan IV.
Dari sekian banyak taruna yang telah dicetak, beberapa jebolan Akmil 1990-an berhasil menduduki jabatan Danjen Kopassus. Jabatan ini cukup prestisius karena memimpin pasukan elite TNI AD yang dikenal sebagai salah satu pasukan khusus terbaik di dunia dan memiliki reputasi yang kuat dalam berbagai operasi militer, baik di dalam maupun luar negeri. Lalu siapa saja jebolan Akmil 1990-an yang sukses menjabat Danjen Kopassus?
Jebolan Akmil 1990-an Sukses Jadi Danjen Kopassus
1. Letjen TNI Mohamad Hasan
Jebolan Akmil 1990-an sukses jadi Danjen Kopassus salah satunya adalah Letjen TNI Mohamad Hasan. Lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) itu kini menjabat sebagai Komandan Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Dankodiklatad).Berdasar riwayat karier militernya, Mohamad Hasan pernah mengemban sejumlah jabatan strategis, di antaranya menjadi pengawal Presiden Jokowi dengan jabatan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Mohamad Hasan cukup lama menjadi Paspampres, yakni sejak 5 Februari 2016 hingga 12 Januari 2018.
Dari Istana, putra daerah Sumatera Barat yang berasal dari Candung, Agam ini kemudian mendapat tugas sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2018 hingga 2019. Setelah menjabat Danrem 061/Surya Kencana kariernya semakin moncer. Mohamad Hasan kemudian diangkat menjadi Wadanjen Kopassus periode 2019-2020.
Puncaknya, ia menduduki kursi nomor satu di satuan Baret Merah, yakni Danjen Kopassus (2020-2021) yang kala itu menggantikan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang dipercaya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat. Mohamad Hasan kemudian menjadi Pangdam Jaya pada Maret 2023 menggantikan Mayjen TNI Untung Budiharto.
Ketika diangkat menjadi Pangdam Iskandar Muda pada 9 Desember 2021, Mohamad Hasan bahkan memecahkan rekor sebagai Pangdam termuda di Indonesia. Pemilik brevet Special Operator Insignia (US Marine Corps) itu kemudian mendapat promosi menjadi Pangkostrad, sekaligus menambah satu bintang di pundaknya menjadi Letjen TNI, pada 24 Juli 2024. Dan sejak 30 Desember 2024, Mohamad Hasan digeser menjadi Dankodiklat TNI AD.
2. Letjen TNI Iwan Setiawan
Selanjutnya ada nama Letjen TNI Iwan Setiawan dalam daftar lulusan Akmil 1990-an yang sukses menjadi Danjen Kopassus. Abituren Akmil 1992 dari Kecabangan Infateri Kopassus itu saat ini menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif).Penunjukan Iwan Setiawan menjadi Danpussenif tertuang dalam Surat Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia Nomor Kep/1545/XII/2024 tanggal 6 Desember 2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Ia menggantikan Letjen TNI Teguh Muji Angkasa yang beralih menjadi Dosen Tetap Universitas Pertahanan (Unhan).
Tentara kelahiran Bandung, 16 Februari 1968 tersebut banyak berdinas di Korps Baret Merah. Sempat menjadi Danunit Grup 2/Parako Kopassus (1993-1995), ia kemudian mengisi beberapa jabatan lain seperti Dansubtim 5/2/13 Grup 1/Parako Kopassus (1995-1996), Dantim 5/2/13 Grup 1/Parako Kopassus (1996-1998), Danki 1/13 Grup 1/Parako Kopassus (1998-2000), Palat Sima Denma Grup 1/Parako Kopassus (2000-2002).
Lalu, ada juga Kasi 2/Ops Grup 1/Parako Kopassus (2002-2004), Wadanyon 12 Grup 1/Parako Kopassus (2004-2007), Dansekomando Pusdikpassus (2007-2008), Danyon 22/Grup 2/Kopassus (2008-2009) hingga Wadan Grup 2/Parako Kopassus (2010-2011). Seiring waktu, karier Iwan di militer berangsur naik. Iwan pecah bintang 1 menjadi Brigjen TNI saat menjadi Danrem 173/Praja Vira Braja (2020-2021). Sempat menjadi Waaslat KSAD Bidang Kermamil (2021-2022).
Iwan kemudian kembali ke Korps Baret Merah sebagai Danjen Kopassus (2022-2023) dan naik pangkat menjadi Mayor Jenderal (bintang 2). Setelah itu, Iwan ditunjuk menjadi Pangdam XII/Tanjungpura (2023-2024). Setahun lebih menjabat, ia lalu mendapat promosi jabatan sebagai Danpussenif pada awal Desember 2024.
Iwan merupakan Perwira Kopassus yang sukses mengibarkan Bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di dunia yakni Mount Everest pada 1997. Ekspedisi yang dilakukan menyambut HUT ke-45 Kopassus ini berupa pendakian ke puncak gunung tertinggi di dunia. Misi tersebut digagas Presiden ke-8 Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Danjen Kopassus. Menariknya, Iwan yang kala itu masih berpangkat Lettu menjadi satu dari tiga prajurit Kopassus yang berhasil mencapai puncak Everest. Di sana, ia bersama Sertu Misirin dan Pratu Asmujiono menancapkan bendera Merah Putih.
3. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letjen TNI I Nyoman Cantiasi termasuk jebolan Akmil 1990-an yang sukses menjadi Danjen Kopassus. Peraih penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai lulusan terbaik Akmil 1990 itu kini menjabat sebagai Staf Khusus KSAD (Penugasan di Kementerian/Lembaga).Tentara kelahiran Buleleng, Bali pada 26 Juni 1967 itu lama mengabdi di Kopassus. Beberapa posisi penting yang pernah dijabat saat bertugas di Kopassus yakni Dansat 81/Kopassus (2010), Danpusdikpassus (2012), hingga Pamen Ahli Bidang Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus (2013).
Seiring waktu, kariernya melejit dan moncer dengan sejumlah posisi penting yang dipercayakan. Pecah bintang 1 atau Brigjen TNI saat menjadi Danrem 173/Praja Vira Braja (2017), Cantiasa kemudian menduduki jabatan lain seperti Kasdam XVII/Cenderawasih (2017) dan Pa Sahli Tk III Bidang Polkamnas Panglima TNI (2018).
Namanya semakin dikenal saat ditunjuk sebagai orang nomor 1 di Korps Baret Merah sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus pada 2019 menggantikan Eko Margiyono. Tak lama setelahnya, Cantiasa beralih menjadi Pangdam XVIII/Kasuari menggantikan posisi Ali Hamdan Bogra. Pada Januari 2022, Cantiasa ditunjuk menjadi Pangkogabwilhan III menggantikan Jeffry Apoly Rahawarin.
Sejalan dengan tugas baru ini, pangkatnya naik menjadi bintang 3 atau Letjen TNI. Setelah itu, Cantiasa mengisi jabatan Koorsahli KSAD (2023). Barulah pada November 2023, dia ditunjuk menjadi Waka BIN menggantikan Teddy Lhaksmana. Pada Oktober 2024, Cantiasa mendapat tugas baru sebagai Staf Khusus KSAD (Penugasan di Kementerian/Lembaga).
4. Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono
Jebolan Akmil 1990-an yang sukses menjadi Danjen Kopassus selanjutnya adalah Letjen TNI Widi Prasetijono. Abituren Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) itu kini menjabat sebagai Dosen Tetap Universitas Pertahanan (Unhan).Widi mengawali karier militernya sebagai Pama di Pussenif. Tak lama kemudian menjadi Danunit Grup 2 Kopassus pada 1995. Selanjutnya Danunit Yon 22 Grup 2 Kopassus, Dansubtim Yon 22 Grup 2 Kopassus. Selain itu, dia juga dipercaya menjadi Dantim Yon 22 Grup 2 Kopassus, Kasilog Grup 1 Kopassus Wadanyon 11 Grup 1 Kopassus.
Tentara kelahiran kelahiran Trenggalek, Jawa Timur 4 Juni 1971 ini kemudian diangkat menjadi Danyonif 400/Raider, lalu Pabandya Ops Sopsdam IV/Diponegoro. Setelah itu, dia dipercaya memimpin territorial sebagai Dandim 0735/Surakarta selama setahun dari 2011-2012. Kemudian, Pabandya 1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad.
Kariernya terus meningkat, Widi dipercaya menjadi Ajudan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 2014—2016. Setelah berada di ring satu Istana selama dua tahun, dia dipercaya mengemban tugas sebagai Danrindam III/Siliwangi, kemudian Danrem 074/Warastratama. Widi kemudian dimutasi menjadi Danrem 091/Aji Surya Natakesuma. Jabatan baru ini membuatnya pecah bintang dan masuk dalam daftar Perwira Tinggi (Pati) TNI AD.
Dari situ Widi diangkat menjadi Kasdam IV/Diponegoro selama dua tahun. Widi kemudian kembali ke kesatuan yang membesarkannya sebagai Danjen Kopassus menggantikan Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa. Jabatan itu diembannya pada 2022. Jabatannya sebagai orang nomor satu di Kopassus membuat bintang emas di pundaknya bertambah menjadi 2 atau Mayjen TNI. Tak lama kemudian dia diangkat menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Karier militernya terus meningkat, Widi selanjutnya mendapat promosi jabatan menjadi Dankodiklatad sebelum akhirnya menjadi Dosen Tetap Unhan.
5. Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi
Kemudian ada nama Mayjen TNI Deddy Suryadi dalam daftar jebolan Akmil 1990-an yang sukses menjadi Danjen Kopassus. Lulusan Akmil 1996 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) itu saat ini menjabat Pangdam IV/Diponegoro.Tentara kelahiran Bandung, 14 September 1973 ini telah menyelesaikan berbagai pendidikan militer selain di Akmil, yakni Sesarcab Infanteri (1996), Komando, Diklapa I, Selapa II, Seskoad (Lulusan Terbaik Susreg XLVII 2010), dan Sesko TNI (2019).
Berbagai jabatan pernah diembannya, di antaranya Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, Dandenma Kopassus, Dandim 0623/Cilegon, Dan Grup 2/Sandi Yudha. Kemudian, Ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2017—2019, Pamen Denma Mabesad, Kasrem 061/Surya Kencana, Danrem 074/Warastratama. Selanjutnya, Wadanjen Kopassus (2021—2022).
Sempat mengemban tugas sebagai Kasdam IV/Diponegoro, Deddy kemudian kembali ke kesatuan yang membesarkannya sebagai Danjen Kopassus pada 2023-2024 sebelum akhirnya menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro hingga sekarang.
6. Mayor Jenderal TNI Djon Afriandi
Mayjen TNI Djon Afriandi juga jebolan Akmil 1990-an yang sukses menjadi Danjen Kopassus. Peraih penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik Akmil 1995 itu menjabat Danjen Kopassus sejak Maret 2024 hingga saat ini.Djon Afriandi memiliki orang tua yang berasal dari kalangan militer. Ayahnya adalah seorang purnawirawan Jenderal TNI AD, yakni Mayjen (Purn) Afifudin Thaib.
Selama berkarier di militer, tentara kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat pada 14 Juni 1972 itu banyak berdinas di Korps Baret Merah. Tercatat, dia pernah menjadi Danton 3/2 Yon 13 Grup 1 Kopassus (1997), Danton 2/2 Yon 13 Grup 1 Kopassus (1997), Danton 2/1 Yon 11 Grup 1 Kopassus (1998), Danton 1/1 Yon 11 Grup 1 Kopassus (1998), Danki 3 Yon 11 Grup 1 Kopassus, Pasilat Ops Grup 1 Kopassus (2002), Wadanyon 23 Grup 2 Kopassus (2007), Pabandya Ops Kopassus (2009), hingga Danyon 13 Grup 1/Kopassus (2010-2011).