Deretan Menteri Prabowo-Gibran Berasal dari Santri

Deretan Menteri Prabowo-Gibran Berasal dari Santri

Nasional | okezone | Selasa, 22 Oktober 2024 - 05:16
share

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik 48 menteri di Kabinet Merah Putih. Dari sekian menteri yang dilantik ada yang memiliki latar belakang santri.

Kebetulan hari ini, Selasa 22 Oktober 2024 merupakan Hari Santri Nasional. Berikut dirangkum dari wikipedia, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih yang berlatar santri, di antaranya:

1. Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni

Raja Juli Antoni merupakan pria kelahiran 13 Juli 1977. Saat ini, dirinya adalah Menteri Kehutanan sekaligus Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Raja Juli Antoni adalah putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau asal Lubuk Jambi. Orangtuanya pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau.

Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.

Kemudian, menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004. Ia menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process.

Bermodal beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) pada tahun 2010, Raja Juli meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia.

Ia menyabet gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).

2. Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, Nusron Wahid

Nusron Wahid, menteri kelahiran 12 Oktober 1973 itu adalah Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor dari 2010 hingga 2015. Ia menyelesaikan pendidikan di MI Miftahutthalibin Mejobo Kudus; MTs Qudsiyyah Kauman Menara Kudus; SMA NU Al-Ma'ruf Kudus, Sarjana Sastra, Jurusan Ilmu Sejarah di Universitas Indonesia; Magister Ekonomi, Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

3. Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar

Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin lahir pada 24 September 1966 di Jombang. Ayahnya Muhammad Iskandar adalah seorang guru di Pesantren Mamba'ul Ma'arif. Ibunya Muhasonah Iskandar kemudian menjadi pemimpin pesantren tersebut.

Cak Imin adalah cicit dari Bisri Syamsuri, seorang ulama yang dikenal sebagai ayah dari Muhammad Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama dan juga salah satu orang Indonesia yang pernah belajar kepada Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, bersama Ahmad Dahlan (pendiri dari Muhammadiyah) dan Zakaria bin Muhammad Amin (pendiri dari Pondok Pesantren Al-Khairiyah dan MDTA Mahbatul Ulum).

Sejak kecil, ia dekat dengan presiden kelak Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Menurut Cak Imin, ia mengenal Gus Dur sebagai guru dan pedagang kacang, dan Gus Dur pernah mengajarinya bermain sepak bola.

Cak Imin menyelesaikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama sederajat di madrasah di kampung halamannya, Madrasah Ibtidaiyah Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang (19731979) dan Madrasah Tsanawiyah Negeri Denanyar Jombang (19791982).

Kemudian, melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta (sederajat SMA) yang lulus pada 1985. Selama sekolah menengah ini, ia juga mengajar di pesantren tempat ayahnya menjadi guru.

4. Menteri Agama Nasaruddin Umar

Nasaruddin Umar lahir pada 23 Juni 1959. Ia dalah Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta yang sekarang Menteri Agama.Nasaruddin mengawal pendidikan dengan mengenyam ilmu di SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970, kemudian lanjut ke Madrasah Ibtida'iyah 6 tahun, di Pesantren As'adiyah Sengkang, 1971.

PGA 4 Thn, di pesantren As'adiyah Sengkang, 1974; PGA 6 Thn, di Pesantren As'adiyah Sengkang 1976; Lalu, Sarjana Muda, Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980.

Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984; Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992. Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang" Perspektif Jender Dalam al-qur'an, 1993 1998.

Visiting Student di Mc Gill University canada, 1993-1994; Visiting Student di Leiden University Belanda, 1994/1995; Sandwich program di Paris University Prancis, 1995; Penelitian kepustakaan perguruan tinggi di Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Belanda, Belgia, Italia, Ankara, Istanbul, Srilanka, Korea Selatan, Saudi Arabia, Mesir, Abu Dhabi, Yordania, Palestina, dan Singapore, Kualalumpur, Manila.

Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 12 Januari 2002.

5. Mendikdasmen Abdul Mu'ti

Abdul Mu'ti lahir pada 2 September 1968 merupakan pakar pendidikan Islam Indonesia yang diangkat menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sejak 21 Oktober 2024. Ia juga menjabat Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027.

Abdul Mu'ti merupakan putra sulung dari empat bersaudara dari pasangan Jamyadi dan Kartinah. Ia menamatkan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Manafiul Ulum Kudus (1980), Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus (1983), dan Madrasah Aliyah Negeri Purwodadi Filial di Kudus (1986).

Kemudian, melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN, kini UIN) Walisongo Semarang (1991). Abdul Mu'ti meraih gelar Master of Education dari School of Education, Flinders University of South Australia di Adelaide (1997), mengikuti Short Course on Governance and Shariah the University of Birmingham UK (2005), dan meraih gelar Doktor dari Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008).

6. Mensos Saifullah Yusuf

Saifullah Yusuf atau sering disapa Gus Ipul lahir pada 28 Agustus 1964 merupakan politikus yang menjabat Menteri Sosial (Mensos) dari September 2024 menggantikan Tri Rismaharini. Kemudian, kembali ditunjuk Prabowo sebagai Mensos.

Gus Ipul lulusan Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Maarif Denanyar Jombang. Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMP Islam Pasuruan. Setelah itu, menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan Negeri Pasuruan.

Gus Ipul terus menempa pendidikan sarjananya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Nasional, Jakarta pada 1985. Selain aktif kuliah, ia juga aktif di Organisasi Ekstra Kampus.

Sejak 1990 hingga 1992, Gus Ipul dipercaya menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta. Di tahun yang sama, ia juga dipercaya menjadi Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) periode 1990-1995 dan melanjutkan kariernya Gerakan Pemuda Ansor.

Topik Menarik