Kisah Romantis Jenderal TNI Kepincut Gadis SMA pada Pandangan Pertama
JAKARTA - Cinta yang muncul pada pandangan pertama sering dianggap sebagai mitos, namun bagi Letnan Jenderal (Purn) Bibit Waluyo, perasaan tersebut benar-benar nyata. Bibit, seorang jenderal TNI yang telah pensiun, merasakan hal ini saat pertama kali melihat Sri Suharti, yang saat itu masih berstatus sebagai pelajar SMA.
Dari pandangan pertama, Bibit merasa langsung tertarik. Saat pertama kali melihat Sri, saya merasa ada perasaan yang berbeda. Dia masih SMA saat itu, tapi kecantikannya membuat saya terpesona, ujar Bibit dalam buku Love Story terbitan Koran SINDO (2009).
Pada masa itu, Bibit merupakan Taruna AKABRI di Magelang dan berusaha untuk mendekati Sri Suharti. Namun, mendekati Sri bukanlah hal yang mudah karena latar belakang keluarga Sri yang sangat disiplin, terutama karena ayahnya adalah seorang tentara.
Setiap pria yang ingin mendekati Sri harus melewati proses seleksi yang ketat. Dengan bantuan salah seorang saudara ayah Sri, Bibit akhirnya berhasil berkenalan dengan wanita yang ia kagumi.
"Ketika bertemu langsung, semakin kuat rasanya. Saya melihat Sri semakin cantik, dan mungkin dia juga merasa saya cukup menarik. Dari situlah hubungan kami mulai berkembang," tutur Bibit Bibit yang saat itu menjabat sebagai Komandan Peleton Tempur di Kodam II Bukit Barisan.
Hubungan mereka tidak dimulai dengan pernyataan cinta yang eksplisit, melainkan berkembang secara alami. Selain penampilannya yang mempesona, Bibit juga sangat mengagumi sikap sederhana Sri, meskipun dia merupakan anak tunggal.
Sri sering memasak dan mengirimkan makanan sederhana seperti tempe dan tahu kepada Bibit, yang sangat menghargai perhatian tersebut. Selama masa pacaran, mereka memilih cara hidup sederhana; Bibit rutin berkunjung setiap malam Sabtu tanpa mengundang teman-teman dari Akmil agar tidak ada saingan.
Waktu yang mereka habiskan biasanya di rumah, bercengkerama dengan keluarga, atau menikmati makanan sederhana seperti bakso dan ketupat tahu ketika memiliki uang lebih. Ketika Bibit lulus dari AKABRI Darat pada tahun 1972 dan dipindahkan ke Medan, Sumatera Utara, hubungan mereka diuji oleh jarak.
Meski terpisah, mereka tetap menjaga komunikasi dengan rutin berkirim surat setiap minggu."Kami menjaga komitmen. Di Medan, saya tidak pernah pacaran dengan orang lain. Kami hanya terhubung melalui surat, kata Bibit.
Setelah tiga tahun menjalani hubungan jarak jauh, Bibit melamar Sri yang baru saja lulus SMA pada usia 19 tahun. Mereka menikah pada Juni 1975 dalam sebuah upacara yang sangat sederhana, dengan mahar berupa Alquran.
Setelah menikah, mereka memulai kehidupan sederhana sambil mengikuti perkembangan karier Bibit di militer. Bibit memegang berbagai posisi penting, termasuk Danyonif 407/Padma Kusuma, Dandim 0703/Cilacap, Danrem 043/Garuda Hitam, dan akhirnya Pangkostrad.
Setelah pensiun, Bibit beralih ke dunia politik dan terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah bersama Rustriningsih pada Pilgub 2008.Karier politiknya berakhir setelah kalah dari Ganjar Pranowo pada Pilgub Jateng 2013.Kini, Bibit menikmati masa pensiunnya dengan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan terus merawat cintanya.