Misteri Sandal Korban Pemerkosaan di Palembang Dibakar, Hilangkan Bukti atau Mitos?

Misteri Sandal Korban Pemerkosaan di Palembang Dibakar, Hilangkan Bukti atau Mitos?

Nasional | okezone | Jum'at, 6 September 2024 - 14:07
share

JAKARTA - Polisi menyatakan sampai dengan saat ini masih terus mencari barang bukti berupa sandal milik Siswi SMP AA (13) yang menjadi korban pemerkosaan disertai pembunuhan di Palembang. Dalam hal ini, alas kaki tersebut diduga dibakar oleh para pelaku.

Lantas yang menjadi pertanyaan, kenapa para pelaku membakar sandal milik korban. Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Josias Simon mengungkapkan, hal itu dilakukan bisa saja dari berbagai unsur.

Menurutnya, bisa dari segi mitos atau pelaku hanya ingin menghilangkan jejak bukti dari perbuatan bengisnya tersebut.

"Bisa saja (mitos). Ya bisa bersamaan, menghilangkan jejak sekalgus ketakutan (ada korban meninggal)," kata Josias saat dikonfirmasi Okezone, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Disisi lain, Josias menjelaskan, penyidik kepolisian yang menangani tersebut, harus memperhatikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

"Hukuman berlaku sebagaimana hukum pidana terkait kejahatan pemerkosaan dan pembunuhan. Maksimal hukuman tentu memperhatikan kategori pelaku anak atau dewasa," ujar Josias.

Sebelumnya, seorang siswi SMP berinisial AA (13) di Palembang, Sumatera Selatan menjadi korban pemerkosaan disertaipembunuhan. Peristiwa yang memilukan itu pun viral di media sosial hingga kepolisian berhasil menangkap para pelakunya.

Dalam kurun waktu 2 hari polisi berhasil melacak dan mengungkap kasus yang melibatkan empat pelaku. Semua pelaku ternyata masih di bawah umur dengan inisial IS, MS, MZ, dan AS.

Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan pasal terkait perlindungan anak dan pembunuhan berencana, yang membawa ancaman hukuman 15 tahun penjara atau denda maksimal Rp3 miliar.

Selain itu, pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan keluarga tersangka dan Dinas Sosial untuk memastikan tanggung jawab mereka, serta akan membawa para pelaku ke panti rehabilitasi Indralaya dengan waktu yang belum ditentukan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, petugas mengamankan barang bukti berupa celana dalam korban, baju korban.

"Untuk sandal korban hingga kini masih di cari yang katanya di bakar," kata Kapolrestabes.

Bahwa keragaman di Indonesia ini adalah kekuatan dan harus dipelihara menjadi blasing saat pertemuan dengan saya. Dan saya mengikuti dari rangkaian awal ini merupakan anugrah bagi Indonesia atas perbedaan yang dimiliki, ujar dia.

Beliau juga memesankan kepada seluruh warga Indonesia khusunya umat Katolik bahwa lingkungan juga harus dijaga. Ini Senanda apa yang sudah disampaikan presiden kepada kita semua, sambung dia.

Topik Menarik