Biodata dan Agama Nadiem Makarim, Mendibudristek yang Anaknya Ikut Diberkati Paus Fransiskus di Gereja Katedral

Biodata dan Agama Nadiem Makarim, Mendibudristek yang Anaknya Ikut Diberkati Paus Fransiskus di Gereja Katedral

Nasional | okezone | Jum'at, 6 September 2024 - 08:45
share

JAKARTA - Biodata dan agama Nadiem Makarim , Mendibudristek yang anaknya ikut diberkati Paus Fransiskus di Gereja Katedral.

Tentunya, momen itu membuat warganet penasaran mengenai latar belakang Mendibudristek. Salah satunya mengenai biodata, pendidikan hingga agamanya Nadiem Makarim.

Ternyata ini biodata dan agama Nadiem Makarim, Mendibudristek yang anaknya ikut diberkati Paus Fransiskus di Gereja Katedral:

-Biodata dan Agama Nadiem Makarim

Nadiem Makarim sayogianya beragama Islam. Ayahnya Nono Anwar Makarim merupakan keturunan Arab-Minang. Sedangkan ibunya Atika Algadri adalah perempuan berdarah Arab, Jawa, dan Madura.

Hanya saja Nadiem Makarim menikah dengan Franka Franklin yang beragama Katolik. Franka adalah salah satu pendiri atau co founder Tulola Jewelry. Ia juga menjabat sebagai direktur utama perusahaan perhiasan berbasis di Bali itu.

Pernikahan Nadiem dengan Franka berlangsung secara Katolik di sebuah gereja Katolik di Bali pada 2014. Menikah berbeda agama, Nadiem dan Franka tetap menjaga toleransi. Keluarganya harmonis sampai kini sudah dikarunia empat anak.

Selain itu, Nadiem Makarim atau yang lebih dikenal dengan panggilan Nadiem lahir di Jakarta 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadrie. Ia adalah anak lelaki satu satunya dari pengacara ternama keturunan Arab asal Pekalongan, Jawa Tengah, Nono Anwar Makarim. Ayahnya seorang intelektual dan lawyer dengan gelar Doktor ilmu hukum lulusan Harvard.

Pria lulusan Harvard ini memilih untuk kembali ke tanah airnya Indonesia, Nadiem tidak membutuhkan waktu yang lama untuk terjun ke dunia kerja. Berbekal ijazah yang dimilikinya, Nadiem direkrut di Management Consutant di McKinsey & Company, sebuah lembaga konsultan ternama yang berbasis di Jakarta. Di perusahaan ini, ia menghabiskan waktu 3 tahun.

Selain itu, ia juga bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.

Topik Menarik