Romansa Bung Tomo di Balik Perjuangan Mengusir Penjajah

Romansa Bung Tomo di Balik Perjuangan Mengusir Penjajah

Nasional | okezone | Rabu, 4 September 2024 - 06:11
share

JAKARTA - Bung Tomo, pahlawan nasional dikenal bersuara lantang yang mampu membangkitkan semangat pejuang kemerdekaan. Di balik ketegasannya itu, Bung Tomo ternyata orang yang romantis dalam urusan percintaan.

Romansa Bung Tomo terukir ketika dirinya menjalin hubungan dengan seorang perempuan bernama Sulistina, yang biasa dipanggil Jeng Lies.Sikapnya berbanding terbalik ketika dirinya hendak mengusir penjajah seperti dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Kisah cinta Bung Tomo dan Jeng Lies terungkap dalam buku "Bung Tomo: Hidup dan Mati Pengobar Semangat Tempur 10 November" karya Abdul Waid. Pertemuan mereka terjadi di Surabaya saat pergolakan revolusi Indonesia sedang berlangsung. Keduanya aktif dalam kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun, jika Bung Tomo fokus pada perjuangan kemerdekaan, Sulistina lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial sebagai anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Malang. Pada suatu hari, Sulistina ditugaskan ke Surabaya, dan di situlah ia pertama kali bertemu dengan Bung Tomo.

Meski sebelumnya tidak banyak mendengar tentang Bung Tomo, pertemuan itu membuatnya mulai memanggil Bung Tomo dengan sebutan Mas Tomo. Ia melihat Bung Tomo sebagai sosok yang keras dan tegas, terutama dalam melawan penjajah.Sikap tegasnya terlihat jelas dalam kehidupan sehari-hari Bung Tomo.Namun, Sulistina menemukan sisi romantis dari Bung Tomo.

Perasaan itu mulai tumbuh ketika Bung Tomo, dengan penuh keyakinan, menyatakan cintanya kepada Sulistina tanpa ragu. Bung Tomo mengungkapkan bahwa ia mencintai Sulistina dan ingin menjalin hubungan yang serius.

Sulistina pun menyadari bahwa di balik sosok Bung Tomo yang heroik, ada seorang pria yang juga mampu merasakan cinta dan romantisme. Tidak lama setelah Bung Tomo mengutarakan perasaannya, keduanya resmi menjadi pasangan kekasih sejak Januari 1936.

Hubungan mereka dipenuhi dengan cinta, perhatian, dan saling mendukung. Sejak saat itu, hari-hari Bung Tomo bukan hanya diisi oleh semangat perjuangan untuk bangsa dan negara, tetapi juga oleh cinta dari pujaan hatinya.

Topik Menarik