Ketua MUI Sebut Kunjungan Paus Fransiscus ke Tanah Air Momentum Bangun Perdamaian Dunia

Ketua MUI Sebut Kunjungan Paus Fransiscus ke Tanah Air Momentum Bangun Perdamaian Dunia

Nasional | okezone | Selasa, 3 September 2024 - 13:47
share

JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim menyebut ada sejumlah poin penting di balik kunjungan ketiga Paus Fransiscus ke Indonesia. Diantaranya adalah momentum perdamaian dunia.

Menurutnya, kunjungan Paus sangat penting, sehingga diharapkan akan mendatangkan manfaat besar bagi penguatan hubungan antar-umat beragama tidak saja di Indonesia tapi juga di negara lainnya. Karena berbagai faktor, hubungan antar umat beragama sering terganggu.

"Agama-agama semestinya ditempatkan antara lain sebagai faktor penting bagi terwujudnya persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah basyariyah/human fraternity), jangan dijadikan sebagai sumber kebencian (fobia), pertentangan dan bahkan penghancuran. Karena itu, saling respek dan menjaga agama-agama (Hifdud Din) haruslah dilakukan oleh masyarakat dan negara," kata Sudarnoto dalam keterangannya, Selasa (3/9/2024).

Banyak fakta yang menunjukkan bahwa kedaulatan kemanusiaan telah dihancurkan untuk berbagai motif. Kekuatan agama harus hadir untuk membela dan mengangkat derajat kemanusiaan.

"Kedua, kunjungan Paus menjadi momentum bersama di kalangan umat beragama untuk menegaskan dan memperkuat komitmen membangun perdamaian," ujarnya.

Menurut dia, pertentangan dan peperangan misalnya yang terjadi di Palestina dan Rusia-Ukraina saat ini mengalami ekskalasi dan ini merusak perdamaian dunia. Karena itu, kekuatan agama-agama menjadi penting untuk misi perdamaian dan melawan segala bentuk penjajahan.

Ketiga, ia melihat jika Paus sangat memahami bahwa Indonesia sebagai negara dan bangsa yang mayoritas berpenduduk muslim memiliki peran yang sangat strategis antara lain dalam mengarusutamakan pandangan Wasatiyatul Islam. Dalam pertemuan pemimpin/tokoh/ulama sedunia di Bogor beberapa tahun yang silam, disepakati bahwa prinsip-prinsip yang terkandung dalam ide besar Wasatiyatul Islam sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat internasional yang sedang menghadapi krisis multidimensi.

"Ditegaskan bahwa Indonesia menjadi pusat Wasatiyatul Islam global untuk dunia yang lebih adil dan Sejahtera. Saya berkeyakinan bahwa Paus bersejalan dengan prinsip Wasathiyatul Islam yang aalah satu prinsipnya ialah toleransi antar umat beragama," tuturnya.

Terakhir, ia sangat berharap, kehadiran Paus ini menjadi momentum penting antara lain untuk membahas penyelesaian konflik yang terjadi di berbagai wilayah terutama Rusia-Ukraina dan Palestina-Israel serta menciptakan perdamaian. Menurutnya, berbagai langkah politik dan diplomasi untuk menghentikan genosida Israel atas Palestina sudah dilakukan antara lain dengan melakukan genjatan senjata secara permanen.

"Akan tetapi langkah ini masih jauh dari harapan karena Israel tetap melancarkan serangan. Karena itu, diperlukan cara lain antara lain dengan melibatkan tokoh-tokoh lintas agama dalam proses penghentian peperangan (peace making), menciptakan perdamaian (peace building) dan memperkokoh aksi dan solidaritas kemanusiaan (human fraternity)," pungkasnya.

Topik Menarik