Berkaca dari Tsunami Aceh, BMKG Pasang 533 Seismograf di Zona Megathurst Sebagai Upaya Mitigasi

Berkaca dari Tsunami Aceh, BMKG Pasang 533 Seismograf di Zona Megathurst Sebagai Upaya Mitigasi

Nasional | okezone | Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:35
share

JAKARTA -Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkap sebanyak ratusan seismograf atau alat pendeteksi dini bencana gempa dan tsunami telah dipasang berhadapan langsung dengan zona megathurst. Hal itu berkaca dari bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh 2004 silam.

"Insya Allah kita siap ya terutama sejak tahun 2008 mulai beroperasi sistem deteksi dan peringatan dini tsunami yang sengaja di pasang ratusan sensor seismograf menghadang zona megathrust, jadi dipasang di zona megathurst langsung ya. Sistem ini di tahun 2004 saat terjadi gempa dan tsunami Aceh tidak ada sistem sama sekali baru ada pendeteksi 20-an, kita belum tahu tsunami akan seperti apa," kata Dwikorita, dikutip, Kamis (22/8/2024).

Dwikorita menyebut bahwa jumlah alat deteksi dini yang telah terpasang lebih dari cukup menghadapi potensi gempa dan tsunami megathurst itu. Ia menyoroti perihal kesiapsiagaan masyarakat ketika alarm pendeteksi dini gempa dan tsunami menyala.

"Lalu dengan pengalaman di Banda Aceh sudah terpasang 533 seismograf khusus menghadapi berjaga jaga menghadapi megathrust dan tsunami mulai dari Sumatera, Jawa dan beberapa di Nusa Tenggara Barat (NTB) maupun Nusa Tenggara Timur (NTT)," tambahnya.

Menurutnya diperlukan kolaborasi antar stakeholder terkait untuk memastikan kesiapan sosio-kultural di masyarakat yang dilalui potensi megathrust.

"Insya Allah dari segi sistem deteksi dan monitoring insyaallah cukup dari jumlah alat, namun yang harus dijaga adalah bagaimana masyarakat itu meskipun sistem ada tapi kalau masyarakat dan pemerintah daerah tidak disiapkan sama saja ada peringatan dini tidak ada yang merespons jadi sama saja. Kesiapannya disertai dengan kesiapan sosio-kultur dimana melibatkan pemerintah daerah, masyarakat, pihak terkait dengan para ilmuan, pakar, perguruan tinggi, badan riset ada BRIN, Badan Geologi dan dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ungkapnya.

Topik Menarik