Profil Hasan Nasbi, Kepala Komunikasi Kepresidenan yang Pernah Taruhan Alphard jika Anies Nyapres
JAKARTA - Hasan Nasbi resmi menjabat Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan usai dilantik dan diambil sumpah oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024). Berikut profil Hasan Nasbi.
Hasan Nasbi dilantik jadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan bersama dengan Dadan Hindayana yang disahkan sebagai Kepala Badan Gizi dan Taruna Ikrar selaku Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru.
Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab, demikian Presiden mendiktekan sumpah jabatannya mereka.
Profil Hasan Nasbi
Hasan Nasbi merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka di Pilpres 2024. Hasan pernah viral di media sosial pada 2022 karena menyatakan taruhan mobil Toyota Alphard jika Anies Baswedan bisa mencalonkan diri sebagai capres 2024-2029.
Tapi, kenyataannya Anies bisa mendaftarkan diri berpasangan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024. Duet Anies-Cak Imin diusung oleh Partai Nasdem, PKB, dan PKS. Hanya saja mereka kalah dari Prabowo-Gibran.
Hasan Nasbi awalnya pendukung fanatik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012. Kala Jokowi maju Pilpres 2014 lalu 2019, Hasan turut berkampanye membantu pemenangan Jokowi.
Pada Pilpres 2024, Jokowi mendukung Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnya Gibran. Sejurus kemudian, Hasan juga turut serta menjadi juru kampanye Prabowo.
Hasan merupakan pria kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat pada 1979 yang pernah bekerja sebagai wartawan kemudian menjadi konsultan politik. Pada 2006 sampai 2008, Hasan merupakan peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia. Kemudian mendirikan lembaga survei Cyrus Network.
Hasan Nasbi juga pernah berurusan dengan KPK. Pada 23 Desember 2016, ia pernah masuk dalam daftar pemeriksaan KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan pasar di Cimahi, Jawa Barat. Dia diperiksa untuk tersangka Mochamad Itoc Tochija (MIT), suami Wali Kota Cimahi, Atty Suharti Tochija.
"Hasan Nasbi, CEO PT Cyrus Nusantara diperiksa untuk tersangka MIT," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat itu.
Nama Hasan sebelumnya disebut-sebut menerima uang dari pengembang reklamasi di Pantai Utara Jakarta hingga Rp30 miliar terkait dengan Teman Ahok. Namun, Hasan membantah telah menerima kucuran uang tersebut.