3 Jebolan Akmil 1993 Penyandang Pangkat Letnan Jenderal TNI, dari Kopassus dan Eks Pengawal Presiden

3 Jebolan Akmil 1993 Penyandang Pangkat Letnan Jenderal TNI, dari Kopassus dan Eks Pengawal Presiden

Nasional | sindonews | Rabu, 14 Agustus 2024 - 07:04
share

Ada tiga abituren Akademi Militer (Akmil) 1993 yang kini berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI. Ketiganya merupakan prajurit-prajurit terbaik dari Korps Baret Merah Kopassus yang merupakan pasukan elite TNI AD.

Saat ini para perwira tinggi (Pati) TNI AD tersebut menduduki jabatan strategis di institusi militer. Mulai dari Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, dan Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Dankodiklatad).

1. Letjen TNI Bambang Trisnohadi

Letjen TNI Bambang Trisnohadi merupakan lulusan Akmil 1993 dari satuan Infanteri Kopassus yang kini berpangkat jenderal bintang tiga atau Letjen TNI. Dia saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.

Bambang merupakan lulusan terbaik Akmil 1993 dan meraih Adhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama. Tak heran bila pria kelahiran Jakarta, 26 Februari 1972 tercatat sebagai Jenderal TNI yang memiliki karier cukup cemerlang.

Selama mengabdi di TNI, berbagai jabatan strategis pernah diembannya. Antara lain, Pabandya Lat Ops Paspampres pada 2008-2009 kemudian Dandenwalpri Grup A Paspampres pada 2009-2010. Dua tahun bertugas di lingkungan Istana Presiden, Bambang dimutasi menjadi Danyonif 315/Garuda pada 2010-2011 yang berjuluk Pasukan Setan.

Setelah memimpin Pasukan Setan, Bambang menjabat Sekretaris Pribadi (Sespri) Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) pada 2011-2012. Selanjutnya, Bambang kembali ke Paspampres sebagai Dangrup A pada 2012-2014. Lalu, Bambang ditunjuk sebagai Asops Kasdam VI/Mulawarman pada 2014-2015. Dia juga pernah menjabat Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 2015-2017.

Kariernya terus meningkat, dia kemudian diangkat menjadi dia ditunjuk sebagai Asops Kasdam VI/Mulawarman pada 2014-2015. Kemudian Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) KSAD. Pada 2017-2018, Bambang menjadi Pamen Denma Mabesad. Lalu, menjabat sebagai Komandan Resimen Taruna (Danmentar) Akmil pada 2018.

Seiring waktu dia diangkat menjadi Danrem 121/Alambhana Wanawai, kemudian Kasdam VII/Cenderawasih (2020-2021), dan Inspektur Pusat Teritorial Angkatan Darat (Ir Pusterad) pada 2021-2022. Setelah itu, dia menjabat Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Kemhan dan kemudian menjabat Dirjen Strahan Kemhan hingga 2024.

Tidak lama menjabat sebagai Dirjen Strahan, dia diangkat menjadi Pangdam IX/Udayana. Di tahun yang sama, dia juga diangkat menjadi Pangkogabwilhan hingga saat ini. Selain karier militernya yang moncer, Bambang juga berprestasi di bidang akademik.

Terbukti dia berhasil menyabet luusan terbaik tiga pendidikan militer antara lain, penghargaan Adhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama sebagai lulusan terbaik di Akmil 1993, lulusan terbaik Dikreg Seskoad XLVI pada 2008, dan lulusan terbaik Sesko TNI - Wira Adi Nugraha pada 2017.

2. Letjen TNI Mohamad Hasan

Mohamad Hasan juga merupakan lulusan Akmil 1993 dari kecabangan Infanteri Kopassus yang kini berpangkat Letjen TNI. Saat ini, dia menduduki jabatan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat. (Pangkostrad).

Lahir di Bandung pada 13 Maret 1971, Mohamad Hasan memiliki garis keturunan dari keluarga Minangkabau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sang ayah bernama Nazir Zubir juga merupakan anggota TNI.

Berdasarkan data Litbang SINDOnews dikutip Rabu (14/8/2024), Mohamad Hasan pernah menjadi pengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan jabatan sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sejak 5 Februari 2016 hingga 12 Januari 2018.

Lama bertugas di lingkungan Istana Negara, Mohamad Hasan kemudian mendapat tugas sebagai Danrem 061/Surya Kencana pada 2018 hingga 2019. Wadanjen Kopassus periode 20192020. Puncaknya, dia menduduki kursi nomor satu di satuan Baret Merah yang merupakan pasukan elite TNI AD sebagai Danjen Kopassus menggantikan Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

Setahun bertugas sebagai orang nomor satu di Kopassus, kariernya terus meningkat. Mohamad Hasan kemudian diangkat menjadi Pangdam Iskandar Muda, Aceh kemudian Pangdam Jaya dan kini sebagai Pangkostrad.

3. Letjen TNI Widi Prasetijono

Widi Prasetijono juga merupakan lulusan Akmil 1993 dari kesatuan Kopassus yang berpangkat Letjen TNI. Saat ini, Widi menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklatad) menggantikan Letjen Arif Rahman yang menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD.

Letjen TNI Widi Prasetijono mengawali karier militernya dari Korps Baret Merah Kopassus. Hampir sebagian besar sebagai Pama Pussenif kemudian, Danunit Grup 2 Kopassus pada 1995.

Selanjutnya menjabat sebagai Danunit Yon 22 Grup 2 Kopassus Dansubtim Yon 22 Grup 2 Kopassus, Dantim Yon 22 Grup 2 Kopassus, Kasilog Grup 1 Kopassus Wadanyon 11 Grup 1 Kopassus. Puncaknya, dia menjadi orang nomor satu di pasukan elite tersebut dengan menjabat sebagai Danjen Kopassus

Letjen Widi Prasetijono pernah bertugas di Solo, Jawa Tengah pada 2011-2012. Saat itu, dia menjabat sebagai Dandim 0735. Sedangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Kariernya terus meningkat, dia kemudian dipercaya menjabat sebagai Pabandya 1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad. Hingga akhirnya menjadi ajudan Presiden Jokowi selama dua tahun sejak 2014-2016 di awal-awal masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).

Kariernya terus meningkat, dia kemudian diangkat menjadi Danrindam III/Siliwangi 2016-2017, Danrem 074/Warastratama, selanjutnya Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, Kasdam IV/Diponegoro.

Dia kemudian kembali ke Korps Baret Merah sebagai Danjen Kopassus pada 2022, kemudian dimutasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro sebelum akhirnya menjabat Dankodiklatad hingga sekarang.

Topik Menarik