Layangkan Permintaan Maaf kepada Masyarakat di Tanah Air, Presiden Jokowi: Saya Manusia Biasa

Layangkan Permintaan Maaf kepada Masyarakat di Tanah Air, Presiden Jokowi: Saya Manusia Biasa

Nasional | palembang.inews.id | Jum'at, 2 Agustus 2024 - 20:10
share

JAKARTA, iNewspalembang.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat di seluruh tanah air, atas segala kesalahan dan kekhilafan saat menjalankan amanah sebagai Presiden dan Wapres RI.

Jokowi menyatakan, sangat menyadari bahwa sebagai manusia mereka tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak.

“Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala,” ujar dia, pada acara Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Halaman Depan Istana Merdeka Jakarta, Kamis (01/08/2024) malam.

Jokowi juga mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa, agar diberikan kemudahan dalam mewujudkan cita-cita bangsa, menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan makmur.

“Agar kita diberikan kemudahan untuknya meraih cita-cita bangsa yang maju, bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” kata dia.

Selain itu, Jokowi mengungkapkan, mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu menghadapi berbagai tantangan global, serta berbagai macam ancaman krisis yang timbul di masa depan.

“Persatuan merupakan kunci menghadapi setiap persoalan dan berbagai tantangan yang terus bermunculan. Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu, setuju? Harus saling menguatkan, setuju? Harus saling membantu, setuju? Saling tolong menolong, dan saling mendoakan untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini,” ungkap dia.

Zikir dan Doa Kebangsaan ini dihadiri sekitar 3.000 tamu undangan dari berbarai pimpinan organisasi masyarakat Islam, tokoh agama dari lembaga dari dakwah se-Indonesia, para tokoh agama dari lembaga takmir se-Indonesia, serta pimpinan dai kebangsaan se-Indonesia.

kemudian, diikuti sekitar 2.300 santri dari berbagai pondok pesantren se-Indonesia, 250 penyuluh agama Islam se-wilayah DKI Jakarta, 50 penghulu se-wilayah DKI Jakarta, 100 dai kebangsaan, dan 100 pengurus majelis ta’lim.

 

 

Topik Menarik