Gus Yahya Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Gus Yahya Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Nasional | bandungraya.inews.id | Jum'at, 2 Agustus 2024 - 19:50
share

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Chalil Staquf menyampaikan belasungkawa atas kematian Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7/2024) waktu setempat.

"Saya atas nama Ketua Umum PBNU menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh," ucap Gus Yahya dilansir laman NU Online, Kamis (1/8/2024).

Gus Yahya menegaskan, ucapan belasungkawa murni atas dasar nilai kemanusiaan dan terlepas dari jalur politik apapun.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga terus menyerukan dukungan untuk Palestina.

"Kami tetap mengakui otoritas Palestina sebagai wakil resmi rakyat Palestina, menyerukan dihentikannya kekerasan, dan menyerukan dukungan kepada rakyat Palestina atas dasar kemanusiaan terlepas dari haluan politik apapun," katanya.

 

Pembunuhan Haniyeh terjadi setelah Israel melakukan serangan udara di Beirut, Lebanon, yang diklaim menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengutuk keras pembunuhan Pemimpin Hamas dan Biro Politik Ismail Haniyeh. Pembunuhan terhadap Haniyeh, menurutnya, tindakan pengecut dan berbahaya.

"Presiden mengajak rakyat Palestina untuk bersatu, bersabar dan tabah menghadapi pendudukan Israel," lapor WAFA.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh dengan tegas mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas dan biro politik Ismail Haniyeh.

"Kami mengecam keras dan mengutuk pembunuhan kepala Biro Politik, pemimpin nasional, Ismail Haniyeh," katanya.

 

"Kami menganggapnya sebagai tindakan pengecut, hal ini mendorong kami untuk tetap teguh dalam menghadapi pendudukan, dan perlunya mencapai persatuan pasukan dan faksi Palestina," imbuhnya.

Sehari sebelumnya, diketahui bahwa Haniyeh bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Topik Menarik